Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Brasil
Eks Presiden Brasil, Lula dan Istrinya Didakwa Korupsi
2016-09-16 04:23:07
 

Lula da Silva dan istri.(Foto: Istimewa)
 
BRASIL, Berita HUKUM - Jaksa federal Brasil meminta hakim untuk mendakwa mantan Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi.

Sebelumnya, jaksa telah menyelidiki apakah Lula dan istrinya gagal menjelaskan asal muasal kepemilikan sebuah rumah mewah di pinggir laut di kawasan resor Guaruja.

Lula membantah sebagai pemilik rumah mewah itu dan menuding kasus tersebut bermuatan politik.

Rumah tersebut dibangun oleh sebuah perusahaan konstruksi yang diduga terlibat dalam skandal korupsi di perusahaan minyak negara, Petrobas.

"Lula adalah bos besar dalam kasus korupsi Petrobas. Dia ada di puncak piramida kasus ini," ungkap jaksa Deltan Dalagnol dalam konferensi pers di Curitiba, Rabu (14/9).

"Lula memilih langsung sejumlah pejabat senior di Petrobas, sehingga mereka bisa mengambil uang untuk kepentingan partai yang berkuasa (lewat korupsi)."

"Tanpa keputusan-keputusan yang diambil Lula, mustahil berbagai hal itu bisa diraih perusahaan tersebut," tambah jaksa.

Lula (70), menjabat presiden dari 2003 hingga 2010.

Awal tahun ini Ia mengumumkan kembali melaju sebagai calon presiden pada pemilu 2018 mendatang. Namun, pada Juli dia didakwa menghalang-halangi investigasi yang dilakukan pada Petrobas.

Pengganti Lula, Dilma Rousseff, telah dimakzulkan oleh senat Brasil akhir bulan lalu.
Dalam beberapa hari ke depan hakim akan memutuskan untuk mendakwa Lula secara resmi atau tidak.

Rumah mewah tersebut dibangun oleh perusahaan konstruksi raksasa, OAS, salah satu perusahaan yang berada di pusaran kasus korupsi Petrobas.

Jaksa mengklaim OAS membeli dan merenovasi rumah tersebut untuk Lula dan istrinya. Perusahaan ini disebut mendapat kontrak bernilai besar semasa Lula menjabat Presiden.

Selain Lula, enam orang lainnya, termasuk dua eksekutif OAS, telah didakwa dalam kasus ini. Rumah mewah di Guaruja ditaksir bernilai US$550.000 atau setara Rp7 miliar.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Brasil
 
  Bendungan di Brasil Jebol, 'Harapan Tipis' Temukan Ratusan Korban Hilang
  "Sedikitnya 26 Tewas' dalam Kerusuhan di Penjara Brasil
  Kerusuhan Penjara Brasil Tewaskan 56 Orang, Polisi Kejar Puluhan Napi
  Tak Digaji, Para Pekerja PNS Brasil Bentrok dengan Pasukan Anti Huru hara
  Bentrok Dua Geng di Penjara Brasil, 25 Tewas
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2