Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Tudingan Korupsi
Empat Orang Perkuat Tudingan Nazaruddin
Friday 29 Jul 2011 00:45:
 

Istimewa
 
*Antar Uang ke Kongres Gunakan Tiga Mobil

JAKARTA-Tudingan Muhammad Nazaruddin telah terjadinya politik uang (money politic) dalam proses pemilihan Anas Urbaningrum pada Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, 2010 lalu, mulai terkuak. Empat kurir/sopir yang ditugaskan Nazaruddin, memperkuat tuduhan itu

Mereka mengaku, mengantar uang ke Bandung menggunakan mobil dan dikawal voorijder. Para kurir tersebut juga mengakui kedekatan Anas Urbaningrun dan Nazaruddin. Sebelumnya, Nazaruddin melalui pesan BBM dan wawancara dengan sejumlah media, mengungkapkan kemengan Anas dalam Kongres Partai Demokrat di Bandunbg karena menebar uang kepada DPD dan DPR Demokrat.

Dua saksi, yakni Aan (sopir Nazaruddin) dan Dayat (sopir Yulianis, staf Nazaruddin) memperkuat tuduhan itu. Mereka secara terang-terangan membenarkan pernyataan Nazarudin mengenai perputaran uang dalam jumlah besar di kongres tersebut. Aan dan Dayat mengaku membawa uang dalam jumlah besar dengan kendaraan yang disopirinya masing-masing. Hal ini disampaikan dalam wawancaranya dengan Metro TV, Kamis (28/7) malam.

Kesaksian Aan dan Dayat ini, diperkuat dengan keterangan dua orang lainnya, yakni Dede dan Jauhari. Mereka adalah karyawan yang bekerja secara out sourching di jasa pengawalan. Mereka mengaku sebagai yang mengawal mobil boks berisi uang ke Bandung,tempat kongres PD dilangsungkan. "Saya yang mengawal mobil boks pada saat kongres Partai Demokrat. Jauhari juga ikut mengawal, tapi dia membawa mobil fortuna," jelas Dede.

Dede dan Jauhari berani menyampaikan kesaksian ini, mengaku karena tersentuh oleh keberanian Nazar mengungkap masalah ini. "Kami merasa terpanggil karena sebagai warga yang baik. Bawa uang segitu banyak itu taruhannya nyawa. Kita juga sakit melihat Pak Nazar bersaksi seperti itu sendirian," imbuh Jauhari.

Menurut dia, kesaksiannya hanya untuk menegaskan kebenaran pernyataan Nazarudin soal adanya penyaluran uang ke Bandung. "Saya ingin menegaskan semua yang dinyatakan Pak Nazar itu benar, beliau yang pegang bukti cctv," jelas Jauhari.

Dia juga memaparkan, uang tersebut dijejalkan di mobil boks dan Daihatsu Espass. “Lima kotak di mobil Espass, sisanya di mobil boks. Isinya penuh, dalam bentuk kardus. Semuanya ada 19 kardus," ungkapnya lagi.

Selama di Bandung, uang tersebut tersimpan di kamar Hotel Aston. "Saya standby. Sampai kongres berakhir, uang di kamar. Ada di sana, bukti kas keluar ada yang 75 ribu dolar AS dan 200 ribu dolar," tutur Jauhari.

Jauhari juga mengaku tidak tahu apakah Nazar ikut memberi sumbangan. Yang jelas, imbuhnya, ada kiriman mobil berisi uang tersebut. "Saya tidak tahu Pak Nazar ikut menyumbang atau tidak. Yang jelas ada kiriman tiga mobil," jelasnya.

Pertemuan Chandra
Dalam keterangannya, Aan juga membenarkan pernyataan Nazaruddin, terkait pertemuannya dengan pimpinan KPK Chandra M Hamzah. Dalam pertemuan yang terjadi dua kali tersebut, Aan memastikan Nazar pernah ditemani Saan Mustopa dan Anas Urbaningrum. "Saya tahu Pak Nazar pernah ketemu Pak Saan, Pak Anas di Mid Plaza. Itu pada 2008 akhir. Mereka sempat telepon-teleponnya. Saya juga sering kumpul-kumpul dengan sopir Saan dan Anas," tandas Aan.

Pertemuan kedua, lanjut Aan, terjadi pada awal 2009 di Apartemen Casablanca. "Pertemuan kedua di restoran Jepang. Saya yang bayar. Yang ikut pertemuan hanya Chandra sama Nazar. Tapi saya tidak dengar mereka bicara apa. Soalnya, saya di luar ruangan," tutur Aan.

Aan juga membenarkan adanya pertemuan antara Nazar dengan Ade Raharja dan juru bicara KPK Johan Budi. "Tahun 2009 itu sekitar awal bulan. Tapi saya tidak tahu bulan apa. Itu malam. Bertiga saja. Satu jam lebih pertemuannya," ungkanya.

Menurt Aan, Anas merupakan sahabat dekat Nazar. Bahkan, Anas sering terlihat makan, membuat pakaian, hingga mandi sauna berdua saja dengan Nazar. "Sejak 2007 Anas sudah jadi sahabat dekat Nazar. semua serba bareng, liburan pun bareng," ungkapnya.

Hubungan Anas dan Nazar, menurut Aan, mulai renggang setelah Anas jadi ketua umum. "Saya tahu benar perjalanan keduanya. Kalau mau bertemu biasanya janjian dulu," jelas Aan. Ia bersama tiga kawannya ini, juga menegaskan siap diperiksa penegak hukum terkait masalah ini. "Demi kebenaran," tegas Aan.(mic/nas)




 
   Berita Terkait > Tudingan Korupsi
 
  Polda Metro Jaya Akan Berkordinasi Dengan KPK Terkait Pemeriksaan M.Nazaruddin
  Gamawan Fauzi Siap di Periksa KPK Terkait Tudingan M Nazaruddin
  Gubernur Jawa Tengah Bantah Tudingan Nazaruddin
  Aziz Syamsuddin Tak Membantah Tudingan Nazar Terkait Simulator SIM
  Pengacara Wa Ode: Tudingan Terhadap Marzuki Alie Berdasarkan Berkas Perkara KPK
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2