Keduanya merupakan pesawat Boeing 737 Max 8.

Pesawat Ethiopian Airlines" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Kecelakaan Pesawat
Ethiopian Airlines: Ada 'Kemiripan Jelas' dengan Kecelakaan Lion Air
2019-03-19 08:08:55
 

 
ETHIOPIA, Berita HUKUM - Data penerbangan dari kecelakaan Ethiopia Airlines sepekan lalu menunjukkan "kemiripan jelas" dengan jatuhnya pesawat Lion Air di Karawang, Jawa Barat, Oktober lalu, kata menteri transportasi Etiopia.

Keduanya merupakan pesawat Boeing 737 Max 8.

Pesawat Ethiopian Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, Minggu pekan lalu (10/03), menewaskan 157 orang.

Menteri Perhubungan Dagmawit Moges berkata kepada wartawan bahwa laporan penyelidikan awal akan dirilis dalam 30 hari.

"Ada kemiripan jelas antara penerbangan 302 Ethiopian Airlines dan penerbangan 610 Lion Air Indonesia, yang akan menjadi subyek studi lebih lanjut dalam penyelidikan," kata Dagmawit kepada wartawan, Minggu (17/3).

Dalam kedua kasus, data penerbangan menunjukkan ketinggian pesawat berfluktuasi tajam - pesawat tampak naik dan turun secara tidak teratur.

Seorang perempuan menjamah foto berbingkai di atas peti mati yang diselimuti kain.Hak atas fotoAFP
Image captionPemakaman massal bagi para korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines dilangsungkan di ibu kota Etiopia, Addis Ababa.

Kepala perusahaan dan CEO Boeing belakangan menegaskan bahwa perusahaannya mendukung penyelidikan.

Dalam sebuah pernyataan, ia menambahkan bahwa Boeing akan tetap merilis pembaruan perangkat lunak yang akan mengatasi perilaku sistem kendali penerbangan "sebagai respon atas input sensor yang keliru".

Juga pada hari Minggu (17/3), digelar upacara di Kenya dan Etiopia untuk menghormati para korban kecelakaan Ethiopia Airlines.

Ribuan orang berkumpul di gereja Tritunggal Kudus di Addis Ababa, tempat peti-peti mati kosong diselimuti bendera nasional. Belum ada jasad yang telah diidentifikasi secara formal.

Apa yang kita ketahui sejauh ini tentang kecelakaan Ethiopian Airlines?

Penerbangan 302 Ethiopian Airlines lepas landas dari Bandara Internasional Bole, Addis Ababa, pada pagi hari tanggal 10 Maret, dengan tujuan Nairobi, Kenya.

Setelah beberapa menit di udara, pilot melaporkan ada masalah dan meminta izin untuk kembali.

Visibilitas disebut bagus namun pemantau lalu lintas penerbangan Flightradar24 mengatakan bahwa "kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas".

Seorang saksi mata di lokasi mengatakan kepada BBC bahwa ia menyaksikan kebakaran hebat ketika pesawat menghantam daratan.

Penyelidik keamanan penerbangan Prancis memeriksa perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit - biasa disebut kotak hitam atau black box - dan telah menyerahkan temuan mereka ke sejawat di Etiopia.<

Apa yang terjadi di Karawang?

Pada 29 Oktober, Lion Air Penerbangan 610 jatuh setelah lepas landas dari bandara di Jakarta, menewaskan 189 orang.

Keluarga korban kecelakaan Lion Air JT610 meratapi kematian kerabat mereka.Hak atas fotoREUTERS
Image captionKeluarga para korban kecelakaan Lion Air JT610 memberi penghormatan di lokasi jatuhnya pesawat untuk.

Investigasi kemudian menemukan masalah dengan sistem anti-stall (anti anjlok), yang dirancang untuk menghentikan pesawat mengarah ke atas dalam sudut yang bisa membuatnya kehilangan gaya angkat.

Dalam penerbangan JT610, sistem berulang kali memaksa hidung pesawat turun, bahkan ketika pesawat tidak sedang anjlok - kemungkinan dikarenakan kesalahan sensor.

Pilot berusaha menangani ini dengan menaikkan hidung pesawat, sampai sistem menurunkannya lagi. Ini terjadi lebih dari 20 kali.

Setelah kecelakaan kedua ini, berbagai maskapai di seluruh dunia menunda penerbangan pesawat Boeing 737 Max 8 mereka.

Grafik kecepatan vertikal Lion Air penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302






 
   Berita Terkait > Kecelakaan Pesawat
 
  Pesawat Susi Air Hilang Kontak di Timika, 7 Penumpang Semuanya Ditemukan Selamat
  Dihimbau, Bagi Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 Agar Hati-hati Tandatangani Surat Pelepasan Asuransi
  Susanti Agustina: Pengacara Keluarga Korban Pesawat Jatuh
  FDR Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Panglima TNI: Lokasi Penemuan Sesuai Perkiraan
  Komisi V Segera Panggil Menhub Pasca Jatuhnya Sriwijaya SJ-182
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2