AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Raksasa jejaring sosial Facebook mengakui bahwa sistemnya sempat diserang. Sejumlah pegawai pun telah menjadi korban, namun data para pengguna situs itu diklaim masih aman.
Serangan itu sebenarnya terjadi pada bulan lalu, namun Facebook baru mengakui bahwa sistem keamananya kebobolan baru-baru ini melalui blog resmi jejaring sosial tersebut.
"Bulan lalu, Facebook Security, divisi keamanan Facebook menemukan, sistem kami telah diserangan peretas," tulis keterangan Facebook.
Aksi menyusup peretas canggih itu tidak dilakukan secara langsung, melain melewati beberapa tahap sebelum sampai ke sasaran utama. Pertama-tama pelaku menyusup melalui situs developer yang biasa dikunjungi para karyawan Facebook.
Tanpa sadar, para pengunjung situs itu pun dikirimi sebuah malware yang cukup canggih. Dikatakan canggih karena program jahat ini berhasil melewati sejumlah proteksi yang ada pada jaringan dan sistem komputer Facebook.
"Situs yang terinfeksi kemudian melakukan eksploitasi dan masuk ke dalam laptop karyawan," tambah Facebook, dalam keterangan yang diunggah di situs jejaring sosial tersebut dan dikutip detik.com, Sabtu (16/2).
Melihat ada malware yang menyusup, divisi keamanan Facebook langsung dengan sigap memeriksa semua sistem mereka. Mulai dari engine Facebook, jaringan, hingga komputer para pegawai mereka. Bahkan data warga Facebook pun ikut diperiksa.
"Kami tidak menemukan bukti bahwa ada data yang berhasil dikompromi pelaku," kilah Facebook.
Facebook bukanlah satu-satunya situs besar yang telah berhasil diserang. Sebelumnya, sejumlah media online besar di Amerika Serikat juga mengalami hal yang sama. Bahwa sebagian situs tersebut sempat lumpuh dan tidak bisa diakses.
Hingga kini belum diketahui siapa di balik seluruh serangan tersebut.(dtk/bhc/rby) |