JAKARTA, Berita HUKUM - Pasca Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai Golongan Karya (Golkar) yang diselengarakan pada 23 Januari lalu, dengan menetapkan akan diadakan Munaslub partai Golkar dalam waktu dekat, sehingga hal ini membuat beberapa kader mulai bermunculan untuk menjadi Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sementara itu, Gerakan Pemuda Suara Hati Rakyat (GPSHR) yang merupakan organisasi kemasyarakatan pemuda yang digagas oleh Ilham Ilyas, SHR yang mengedepankan energi kebenaran hati sebagai konsep perjuangan dan pergerakan memberikan apresiasi kepada partai Golkar untuk melakukan pembenahan. Pasalnya, didalam kurun waktu sekitar satu tahun lebih mengalami konflik yang berkepanjangan.
Menurut Ketua Umum GPSHR Saldhy Irawan, yang merasa terharu dan terpanggil untuk melihat dan ikut menganalisa konflik internal di partai Golkar tersebut. Ia menuturkan pendapatnya, agar partai tersebut dipegang kendali oleh yang benar-benar menjiwai akan partai berlambang pohon beringin tersebut, yang nantinya bisa menjadi perekat, mengayomi dan menampung semua aspirasi kader partai dari semua golongan yang sebelumnya berseteru. Bahkan, dapat mengangkat kredibilitas partai pada rakyat dan itu ditekankannya bisa dijalankan oleh sosok politisi muda partai Golkar, Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan nama Tommy Soeharto, anak dari Presiden RI alm. Soeharto sebagai pendiri dan perintis partai Golkar tersebut.
"Oleh karna itu GPSHR yang notabenenya adalah organisasi diluar partai, namun mendengar dan melihat keinginan suara hati rakyat menyimpulkan, memohon agar DPD partai Golkar di seluruh Indonesia agar kiranya dapat memberikan amanat dan mandat ini kepada Putra pendiri partai, untuk kebesaran partai dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Prabu, pada pewarta BeritaHUKUM.com, di Jakarta, Senin (15/2).
Harapan Prabu, sapaan akrab Saldhy Irawan ini juga melanjutkan, dengan tragedi partai Golkar ini, seogyanya sudah saatnya Republik ini kembali memiliki bapak pembagunan, dan itu akan terealisasi berawal dari keputusan partai Golkar yang memang mampu untuk melakukan itu semua.(bh/bar) |