JAKARTA, Berita HUKUM - Rencana pembangunan gedung baru Mahkamah Agung (MA) yang nilainya ratusan miliar oleh banyak kalangan dianggap terlalu mahal, bahkan angkanya tidak masuk akal.
Disisi lain oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menilai hal tersebut wajar-wajar saja, selama kebutuhan pembangunan gedung baru MA memang sudah dibutuhkan.
"Selama itu memang sudah dibutuhkan, diperlukan, pembangunan gedung MA wajar saja," kata Amir kepada Pewarta BeritaHUKUM.com sore tadi, Senin (18/3).
Disinggung mengenai kritikan dari besarnya angka pembangunan gedung baru MA, Menkumham tetap dengan pendapatnya. "Ya terserah kalau pendapat saya seperti itu (selama memang dibutuhkan)," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Transparansi Anggaran, Uchok Sky Khadafi saat dihubungi mengungkapkan pendapat berbeda, dimana uang rakyat jangan dipermainkan hanya untuk membangun berhala.
"Lebih baik dihentikan, itu sudah tidak masuk akal, uang negara uang rakyat bukan untuk membangun berhala," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi.
Menurut Uchok, bahwa anggaran pembangunan gedung MA tersebut seharusnya digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja MA yang berdampak langsung kepada rakyat.
"Lebih baik dana yang ada dipakai untuk memperbaiki kinerja Mahkamah Agung, menyelesaikan kasus-kasus, itu yang diinginkan oleh masyarakat," tegas Uchok.
Perlu diketahui bahwa rencana pembangunan gedung baru MA ini menjadi perbincangan hangat terutama di kalangan legislatif DPR RI, Komisi III dan Badan Anggaran karena nilainya yang fantastis.(bhc/mdb) |