PALESTINA, Berita HUKUM - Gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina di Jalur Gaza telah berlaku sejak dicapai kesepakatan di Kairo. Gencatan berlaku sejak pukul 19:00 waktu setempat pada Selasa (26/8). Para pejabat Israel dan Palestina mengukuhkan kesepakatan dicapai dalam perundingan yang ditengahi oleh Mesir.
"Kita berada di sini hari ini untuk menyatakan kemenangan atas perlawanan, kemenangan bagi Gaza atas pertolongan Allah dan ketabahan rakyat kita dan perlawanan mulia," kata Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, kelompok Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza.
Kesepakatan juga meliputi pembukaan pintu-pintu perbatasan Gaza guna memungkinkan pengiriman bahan bangunan dan bantuan.
"Israel menerima prakarsa Mesir bagi gencatan senjata tanpa batas di Gaza," kata seorang pejabat Israel kepada BBC.
Namun gencatan senjata tidak mencakup tuntutan Hamas terkait operasi sebuah pelabuhan, bandar udara, tahanan dan dana. Kedua pihak akan membahas tuntutan masing-masing melalui penengah perundingan, Mesir, dalam waktu satu bulan.
Pengumuman gencatan senjata disambut meriah oleh penduduk Gaza. Mereka turun ke jalan-jalan dan mengeluarkan tembakan ke udara.
Beberapa jam sebelum gencatan, serangan udara Israel menghantam gedung-gedung tinggi di Gaza sementara roket dan misil yang ditembakkan dari Gaza mendarat di wilayah Israel.
Sementara, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan kesepakataan yang menyentuh akar persoalan dalam upaya perundingan antara Israel dan Hamas.
Perundingan tidak langsung yang direncanakan berlangsung bulan depan dilakukan menyusul disepakatinya gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza, Selasa (26/8).
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik gencatan tersebut. Namun dia memperingatkan bahwa "segala upaya perdamaian yang tidak mengatasi akar permasalahan dari krisis hanya akan menimbulkan siklus kekerasan baru."
Amerika Serikat juga mendukung sepenuhnya kesepakatan ini dengan juru bicara departemen luar negeri Jen Psaku mengatakan: "Kami sangat mendukung pengumuman gencatan senjata."
Wartawan BBC Kevin Connolly di Yerusalem mengatakan warga di perbatasan Israel dan Gaza akan cukup lega dengan kesepakatan ini dan '"bayangan ketakutan sudah terangkat"
"Kemenangan"
Israel dan militan Palestina menyepakati gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza, mengakhiri konflik selama tujuh pekan yang menewaskan lebih dari 2.200 orang.
Gencatan senjata yang difasilitasi oleh Mesir itu dimulai pada Selasa (26/8) pukul 19.00 waktu setempat.
Para pejabat Palestina mengatakan gencatan senjata Mesir ini juga termasuk membuka perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir, serta perpanjangan zona perikanan wilayah Mediterania.
Pejabat Israel menyatakan kesepahamannya dengan melonggarkan blokade Gaza untuk mempersilahkan bantuan kemanusiaan dan material bangunan masuk.
Sementara itu, juru bicara Hamas, yang mengontrol Gaza, mengatakan: "Hari ini kami mendeklarasikan kemenangan bagi perlawanan, kemenangan Gaza, dengan bantuan dari Tuhan, dan ketabahan rakyat kami dan perlawanan mulia."
Pembicaraan lanjutan mengenai hal-hal yang lebih detail, termasuk seruan Israel untuk melucuti senjata kaum militan di Gaza, akan dimulai di Kairo, Mesir bulan depan.(BBC/bhc/sya) |