ACEH, Berita HUKUM - Gubernur Aceh Zaini Abdullah beserta rombongan melayat ke rumah duka Ulama Aceh Almarhum Tgk. H. Ibrahim Bardan atau yang akrab disapa Abu Panton, Sabtu (4/5) siang.
Dalam takziahnya, Gubernur Aceh menyampaikan belasungkawa atas wafatnya sosok ulama kharismatik Aceh. Abu Panton bukan hanya dikenal sebagai ulama Aceh Utara melainkan ia merupakan ulama yang menjadi panutan seluruh umat Islam.
"Almarhum banyak sekali jasa-jasanya terhadap pembangunan moral anak bangsa serta membantu masukan untuk pembangunan Aceh," ujarnya.
Abu Panton yang juga sebagai ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) sekaligus sebagai pimpinan Dayah Malikussaleh Pantonlabu, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, kata Zaini, beliau tak pernah lelah untuk mengajarkan ilmu agama baik di Dayah, Universitas serta beberapa tempat lainya di Aceh.
Zaini Abdullah bersama rombongan Kepala Dinas Provinsi maupun Kabupaten Aceh Utara berharap kedepan di Aceh dapat bermunculan ulama-ulama besar seperti Abu Panton.
Berikut riwayat Almarhum Tgk H Ibrahim Bardan dari Tgk Wahed, Sekretaris Dayah Malikussaleh:
Abu Panton dilahirkan di Desa Matang Jelikat 8 Juli 1945, lalu beliau menetap di Dusun Damai Rawa Itik Kota Pantonlabu Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh utara.
Abu Panton anak dari Tgk Bardan dan Ummi Culot.
Istri: Ummi Zainabon.
Pendidikan :
- Sekolah Rakyat (SR) (1953-1956)
- Dayah Syamtalira Aron (1960-1962)
- Dayah Matang Geuto Idi Cut (1962-1964)
- Dayah Mudi Mesra Samalanga (1965-1975).
Pengalaman organisasi
- Pimpinan Dayah Malikussaleh (22 Juli 1975 s/d sekarang)
- Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA)
- Ketua alumni Dayah Samalanga (1977 s/d sekarang)
- Majelis Syuyukh MPU NAD (2002 s/d sekarang)
Adapun jumlah semua santrinya saat ini di Dayah Malikussaleh sekitar 1.400 orang, terdiri dari 600 santri putra dan 800 santri putri.
Tenaga pengajar (guru/ustadz) untuk santri putra berjumlah 60 guru laki-laki. Sementara pengajar untuk santri putri berjumlah 70 guru terdiri dari guru laki-laki dan perempuan.(bhc/sul) |