Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
4 Pilar
Gus Jazil: Nilai Empat Pilar Agar Jadi Landasan Memilih Pemimpin
2020-11-20 08:17:13
 

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan para pendiri bangsa menempatkan rakyat pada kedudukan tertinggi. Sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, rakyat seharusnya memiliki hikmat dan kebijaksanaan ketika memilih. Karena itu nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai persatuan, nilai-nilai permusyawaratan, dan nilai keadilan sosial agar menjadi landasan ketika kita memilih pemimpin.

"Di Indonesia kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Rakyat memiliki hak kedaulatan untuk memilih presiden, gubernur, bupati, walikota, anggota DPR, DPRD, DPD. Sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, rakyat seharusnya memiliki hikmat dan kebijaksanaan ketika memilih," kata Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Karang Taruna Kurau Barat yang berlangsung di Warkop Lempah Kuning Aswaja, Desa Kurau Barat, Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (18/11).

Menurut Gus Jazil, seringkali terjadi kedaulatan yang dimiliki rakyat dipertukarkan dan ditransaksikan sehingga marak money politic atau politik uang. "Makna sila keempat adalah rakyat pemegang kedaulatan di negara ini. Kalau terjadi money politic itu bukan salah pemimpinnya saja, tapi rakyat ikut salah.Tugas paling berat dari menegakkan demokrasi adalah menghilangkan parasit atau penyakitnya. Salah satunya adalah money politics," papar politisi PKB ini.

Gus Jazil juga mengingatkan bahwa setiap warga negara harus mengerti rukun bernegara. "Menjadi warga negara yang baik harus mengerti nilai-nilai apa yang dipegang oleh kita sebagai warga negara Indonesia, terutama Pancasila," ujarnya.

"Bahwa warga negara Indonesia tidak boleh melupakan Ketuhanan yang maha esa. Semua nilai-nilai harus berlandaskan Ketuhanan yang maha esa. Karena itu saya mengingatkan kepada pemimpin dan calon pemimpin, ketika dia memimpin, jangan lupa bahwa nilai pertama adalah Ketuhanan yang maha esa. Apapun yang dilakukan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan," katanya memberi contoh.

Gus Jazil menegaskan bahwa Pancasila telah mempersatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, adat istiadat, berbagai pulau, berbagai pikiran, dan bahasa. "Itulah yang mempersatukan Indonesia. Kalau ada yang mau mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain, Indonesia pasti runtuh. Misalnya, komunisme mau mengganti Pancasila. Indonesia pasti runtuh, karena Pancasila mengandung nilai-nilai yang mempersatukan," sambungnya.

Dalam konteks itu, lanjut Gus Jazil, penting untuk memahami dan mempraktikan Empat Pilar MPR. "Program sosialisasi Empat Pilar MPR menjadi penting karena kita saat ini menghadapi perang ideologi dan informasi, globalisasi dan modernisasi. Ada kelompok yang kemudian menjadi sangat radikal, sangat keras, anti ini dan itu. Itu menjadi tidak Pancasilais. Karena budaya Pancasila adalah budaya dialog. Jadi akar budaya kita adalah budaya dialog, bukan budaya konflik," jelasnya.

Gus Jazil menambahkan Indonesia dibangun oleh permusyawaratan dan dialog antar warganya. "Jika Empat Pilar tidak disosialisasi, takutnya ada kelompok yang ingin benar sendiri, menang sendiri. Ini berbahaya. Makanya dilakukan sosialisasi Empat Pilar MPR," tuturnya.(MPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > 4 Pilar
 
  HNW: Muhammadiyah Menyebut Indonesia adalah Darul Ahdi Wa Syahadah
  Syarief Hasan: Empat Pilar Adalah Modal Pokok Bagi Setiap Warga Negara Indonesia
  HNW: Empat Pilar Adalah Hasil Kesepakatan Bangsa Yang Harus Dijaga dan Dipertahankan
  HNW: Empat Pilar Adalah Hasil Kesepakatan Bangsa Yang Harus Dijaga dan Dipertahankan
  Ahmad Basarah: Presiden Perlu Pertimbangkan Grasi Ali Imron untuk Kepentingan Deradikalisasi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2