JAKARTA, Berita HUKUM - Puluhan aktifis Gerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anti Korupsi, mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan membawa ilustrasi tablet obat kuat berukuran besar yang bertuliskan,"Pil Kuat, Anti Intervensi Istana Untuk KPK Tangkap Edhi Baskoro Yudhoyono" atau biasa dipanggil Ibas.
Menurut para pendemo, "dering lonceng kematian supermasi penegakkan hukum dari kejauhan sudah terdengar, apa benar semua orang mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum?". Tanya pendemo.
Dugaan kasus yang melibatkan Boediono dalam sekandal Bank Century sudah jelas, Kasus Hambalang, yang melibatkan Ibas sudah jelas, dalam catatan buku Yulianis menyatakan pernah mengeluarkan uang dari kas Grup Permai, Keuangan PT Permai Group sebesar 200 ribu Dolar US untuk sekrertaris Jenderal Partai Demokrat Edhi Maskoro Yudhoyono (Ibas).
"Jika mantan ketua umum demokrat sudah terlibat korupsi hambalang, jika bendaharan umum demokrat sudah terlibat hambalang, mengapa sekjen partai demokrat Ibas, KPK tidak berani memeriksanya," teriak koordinator aksi La Ode Ahmadi, di depan gedung KPK, Senin (13/1).
Menurut La Ode Ahmadi, beginilah KPK yang sudah menjadi boneka kekuasaan semata, demi hasrat politik Istana, KPK sudah dijadikan 'Sapi perah', oleh karena itu kami dari gerkan HMI Anti Korupsi mendesak dan Mendukung Pemberantasan Korupsi di Indonesia, meminta KPK untuk segera menangkap Boediono, Ibas, dan Ani, dan mendesak KPK agar tidak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi.(bhc/put) |