Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Polri
HUT Bhayangkara ke-77, Pengamat Intelijen Sebut Tiga Hal Ini Yang Nyata Dihadapi Polri
2023-06-30 17:58:02
 

Pengamat Intelijen dan Keamanan, Dr. Ngasiman Djoyonegoro (Simon) memperlihatkan buku hasil karya tulisnya berjudul "Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society".(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengamat intelijen dan keamanan, Dr. Ngasiman Djoyonegoro menyebut tiga hal menjadi tantangan besar yang dihadapi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di usia Bhayangkara ke-77 tahun 2023. Salah satunya tantangan Polri yang cukup nyata yakni menghadapi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang tahun politik dan pesta demokrasi serentak 2024.

"Pertama, mengantisipasi maraknya hoaks (berita bohong) yang dibungkus politik identitas jelang Pemilu 2024," kata Simon, sapaan akrab Ngasiman Djoyonegoro, saat soft launching buku karyanya berjudul "Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society" di Jakarta, Jum'at (30/6).

Menurut Simon, penyebaran berita bohong atau hoax, ujaran kebencian/hate speech, dan juga fitnah yang dibungkus dengan politik identitas harus diantisipasi sejak awal oleh Polri. Apalagi dengan dibumbui isu-isu agama.

"Jangan sampai timbul polarisasi dan situasi memanas seperti yang terjadi pada Pemilu 2019," tandasnya.

Dijelaskan Simon, ditengah masifnya penggunaan media sosial sekarang ini, penyebaran disinformasi, berita hoaks dan agitasi yang mengarah pada polarisasi masyarakat pada Pemilu 2024 berpeluang sangat besar.

"Faktor utama yang menyebabkan politik identitas yaitu adanya pemahaman yang belum tuntas untuk menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas di NKRI. Kemudian, rendahnya literasi digital masyarakat," cetusnya.

Faktor lain, lanjut Simon, adalah kecerobohan atau kesengajaan individu atau elit politik tertentu dalam berkomunikasi yang menyinggung psikologi massa.

"Tapi saya percaya, Polri dalam hal ini telah mengantisipasi dengan berbagai tindakan pencegahan dan pelayanan publik, baik yang bersifat proaktif maupun penerimaan aduan dari masyarakat," ungkap Simon.

Berikutnya tantangan kedua, ditambah Simon, yaitu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri pascakasus Ferdy Sambo, tragedi di Stadion Kanjuruhan dan kasus Teddy Minahasa. Dan ketiga, Polri harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan perkembangan Police 4.0 untuk peningkatan pelayanan masyarakat.

Dalam pandangan Simon beragam inovasi pelayanan Polri dapat dioptimalkan untuk tujuan antisipasi dan menghadapi berbagai persoalan tersebut. Sebagai contoh, Polri memiliki program Dumas Presisi (Pengaduan Masyarakat) online, program "Jumat Curhat," call center 110, SuperApp Presisi Polri dan patroli siber.

Program-program tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi, menjaring persoalan, membongkar kasus yang muncul, maupun pengaduan lainnya di masyarakat.

"Sebagai pengamat dan akademisi saya melihat keseriusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan visi "Polri Presisi" mengembalikan peran dan fungsi Polri di tengah masyarakat," lugas Simon yang juga Rektor Institut Sains dan Teknologi (ISTA) Al-Kamal, Jakarta.

Disampaikan Simon, institusi Kepolisian yang kuat adalah salah satu prasyarat untuk membangun Indonesia Emas di masa mendatang. HUT Korps Bhayangkara menegaskan perannya dengan tema 'Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas'.

"Buku ini memberikan perspektif dan pandangan yang menyeluruh terhadap implementasi "Polri Presisi," pada bidang organisasi, operasional, pelayanan publik dan pengawasan sehingga dapat digunakan sebagai masukan untuk penguatan institusi kepolisian dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

"Selamat HUT Bhayangkara, Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia ke-77 tahun. Semoga seluruh anggota Polri semakin solid, sepenuh hati dalam melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat serta amanah dalam pengabdian untuk negeri," tutup Simon.(bh/amp)



 
   Berita Terkait > Polri
 
  Komjen Agus Andrianto Resmi Jabat Wakapolri Gantikan Komjen Gatot Eddy
  HUT Bhayangkara ke-77, Pengamat Intelijen Sebut Tiga Hal Ini Yang Nyata Dihadapi Polri
  Polri dan Bea Cukai Teken PKS Pengawasan Lalu Lintas Barang Masuk RI, Cegah Kejahatan Transnasional
  Dituding 'Orang Suruhan Ferdy Sambo', Yulliana: Pernyataan Kamaruddin Simanjuntak adalah Tuduhan Keji
  Tolak Fitnah terhadap Kabareskrim, Pekat IB Do'akan Polri Solid dan Minta Ismail Bolong Ditangkap
 
ads1

  Berita Utama
Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

Kombes Donald Simanjuntak Akhirnya Dipecat dari Polri Buntut Kasus DWP

 

ads2

  Berita Terkini
 
Diungkap Mintarsih Abdul Latief: Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut!

Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Tiga Alasan Kenapa Klaim JRP Bangun Pagar Laut Dinilai tak Logis, dari Mana Duit Nelayan?

Jangan Lupakan Pesantren dan Madrasah Jadi Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Tarik Utang Rp 85,9 Triliun Lebih Awal untuk Biayai Anggaran 2025

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2