MEDAN, Berita HUKUM - Gus Irawan Pasaribu, mencoblos di TPS 58 Kompleks Setia Budi Indah Tasbih di Blok J J, tepatnya di lapangan olah raga Basket ada 2 TPS, disitu berdampingan TPS 58 dan TPS 59.
Di dampingi sang Istri dan kedua putra serta putrinya Gus Irawan berjalan kaki, menuju TPS 58, untuk mengunakan hak pilihnya.
Selepas mencoblos, Gus Irawan memberikan keterangan pada wartawan, bahwa data Pemilukada sangat amburadul dan rawan kecurangan.
Gus Irawan mengatakan secara keseluruhan banyak laporan dari para relawan kita, bahwa kacau balau data pada Administrasi dan DPT.
"Ada satu TPS yang DPT nya sebanyak 502 orang, namun ada 207 orang nama pemilih yang tidak dikenal, ini sangat berbahaya", ujarnya.
Kami berharap, agar DPT Siluman ini tidak di salah gunakan oleh pihak manapun, banyak titik yang harus kami jaga, dari TPS, ke kantor desa, ke PPK, Kecamatan dan selanjutnya ke Kabupaten, ini sangat rawan.
"Ada lagi laporan bagi-bagi sembako, kupon dan ini sangat masif, bila mental calon pemimpin masih seperti ini, dan saya minta Panwas mengambil tindakan tegas". Ucapnya.
"Kami, selain menurunkan relawan dan saksi-saksi di tiap TPS ada 2 orang, juga ada relawan, tersembunyi, (silent) yang bertugas untuk memantau dan mendata segala bentuk kecurangan," pungkasnya.(bhc/put) |