Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Flu Burung
Hati-hati Flu Burung, Belasan Ribu Unggas Mati di Jabar
Thursday 13 Feb 2014 04:34:31
 

Fakta Terbaru Virus Flu Burung (H10N8).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Flu burung mulai menyerang kembali Jawa Barat. Hati hati, Berdasarkan data Dinas Peternakan (Disnak) Jabar, terjadi 28 kasus kematian unggas di delapan kabupaten/kota yang ada di Jabar.

Menurut Kepala Disnak Jabar, Dody Firman Nugraha, pihaknya telah mendapat laporan adanya kematian unggas di sejumlah daerah. Tercatat hingga 11 Februari 2014 terdapat 14.233 ekor unggas mati.

"Cukup banyak unggas yang mati, namun kami pastikan ini H5N1 dan bukan flu burung jenis baru seperti yang sempat dikhawatirkan," ujar Dody kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa Petang (11/2).

Dody menjelaskan, kasus kematian unggas tersebut di antaranya terjadi di Sukabumi sebanyak 14 kasus, 5 kasus di Kabupaten Bandung Barat, 3 kasus Kabupaten Indramayu, 2 kasus Kota Bandung, Kabupaten Majalengka, Kabputen Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar.

"Hewan ternak ayam dan puyuh, mati sebanyak 12.376 ekor sedangkan Bebek dan Entog mati sebanyak 1.857 ekor," katanya, seperti dikutip dari republika.co.id.

Menurut Dody, awal kasus kematian unggas terjadi di Ciamis kemudian menyebar ke wilayah lainnya seperti Tasikmalaya dan Bogor. Kasus kematian unggas tersebut, sebagian besar terjadi terhadap peternakan rakyat. Meskipun populasi unggas di peternakan rakyat terbilang kecil namun jumlah peternaknya sangat banyak dalam suatu wilayah. "Ayam ras yang paling banyak kena penyakit ini," katanya.

Untuk menghadapi permasalahan ini, Dody mengaku, telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Koordinasi juga, dilakukan dengan pemerintah pusat melalui Dirjen Peternakan.

Saat ini, kata dia, Disnak Jabar menyiapkan stok vaksin. Stok tersebut juga sudah tersedia di kabupaten/kota. Sebagai langkah antisipasi, diperlukan pula gerakan pencegahan seperti pemusnahan dan pengawasan lalu lintas unggas. Hal ini sangat penting, agar penyakit tersebut tidak menyebar ke daerah lain.

"Lalu lintas ternak harus diawasi secara ketat, kalau positif maka harus segera dilakukan pemusnahan ditempat," katanya.(dbs/rpb/bhc/bar)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2