Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Perang Cyber
Inggris dan AS akan Jalani Simulasi Perang Siber
Friday 16 Jan 2015 10:09:26
 

Simulasi perang siber merupakan bagian dari kerja sama pertahanan baru antara Inggris dan AS. Pemerintah Inggris akan danai pelatihan agen-agen khusus di bidang siber.(Foto: twitter)
 
LONDON, Berita HUKUM - Inggris dan Amerika Serikat akan menjalani simulasi perang siber sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan baru untuk melawan pelaku kejahatan di dunia maya.

Simulasi pertama, yang akan melibatkan skenario di bidang keuangan, akan berlangsung akhir tahun ini.
Dalam skenario tersebut, sebagaimana diungkapkan kantor perdana menteri Inggris di Downing Street, London, akan ada serangan terhadap Bank of England dan bank-bank komersial lainnya. Kota London dan Wall Street pun bakal turut diserang.

Latihan, yang merupakan bagian dari kerja sama pertahanan siber antara Inggris dan AS ini, dilakukan setelah adanya serangan terhadap Sony Pictures dan Pusat Komando AS.

Kepada wartawan BBC, Nick Robinson, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan serangan siber merupakan serangan besar yang kita hadapi pada era modern.

Untuk itu, kata Cameron, pemerintah Inggris akan menyediakan dana untuk melatih agen-agen khusus di bidang serangan siber. Sebelumnya, pada 2013 lalu, Badan Audit Nasional Inggris memperingatkan bahwa kurangnya jumlah tenaga kerja yang terlatih menghambat peperangan melawan kejahatan siber.

“Ini adalah sinyal yang menandakan bahwa sudah waktunya meningkatkan upaya. Ini juga mengenai melindungi data rakyat, keuangan rakyat—serangan ini benar-benar punya dampak besar terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Cameron.

Beberapa hari lalu, kelompok yang menamakan diri mereka Cybercaliphate atau Kekhalifahan Maya mengunggah daftar nama dan nomor telepon personel militer Amerika Serikat di Twitter.

Satu pesan berbunyi, "Tentara Amerika Serikat, kami datang, berhati-hatilah".

Cybercaliphate juga mengunggah pesan, "sudah di sini, kami ada di komputer Anda, di setiap pangkalan militer".(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2