JAKARTA, Berita HUKUM - Pada masa kampanye terbuka, semua calon anggota legislatif dari 15 parpol peserta Pemilu mengumbar janji. Boleh percaya, boleh tidak. Namun ada baiknya, sebagai pemilih yang cerdas, kita mengamati calon yang akan kita pilih demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
KPK memberikan tips dalam memilih. Ada tiga “Jangan”, yakni jangan memilih mereka yang, “terlibat korupsi, tidak mendukung pemberantasan korupsi, dan melakukan politik uang dalam proses pencalonannya,” kata Ketua KPK Abraham Samad, saat mengkampanyekan “Pilih yang Jujur” di Kampus Universitas Indonesia, Depok pada, Kamis (27/3) lalu.
Abraham heran bila melihat Caleg yang memandang politik uang sebagai hal yang lazim. “Bagaimana mau membangun pemerintahan yang bersih, kalau caleg itu memulainya dengan hal yang kotor?” katanya.
Karena itu, demi terselenggaranya masa depan Indonesia yang lebih baik, maka proses pemilu juga harus berjalan dengan jujur, adil, berintegritas dan antikorupsi. Dari sinilah, KPK berharap, akan melahirkan wakil rakyat dan pemimpin yang berintegritas dan pro pemberantasan korupsi.
“Karena itu, jadilah pemimpin yang jujur dan memilih mereka yang jujur.”(kpk/bhc/sya) |