JAKARTA, Berita HUKUM - Sebuah mobil Jaguar warna silver dengan nopol B 1168 RG tahun 2002 digunakan Venna Melinda (40) ketika hadir dalam sidang permohonan gugatan perceraiannya di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, Senin (3/6).
Toyota Alpard hitam yang biasa dipakai Venna tak dibawanya.
Mobil Jaguar tadi sengaja dibawa ibu dua anak tersebut sebagai salah satu bukti dalam persidangan cerainya dengan suaminya, Ivan Fadilla Soedjoko (47).
Sidang yang berlangsung di Ruang A PA Jakarta Selatan itu mengagendakan pembuktian dari pihak penggugat (Venna).
Mobil jaguar ini pernah direlakan Venna untuk diambil Ivan, tapi Venna tak mau melepas villa di Bali dan sebuah rumah di Jakarta karena ia menyebut dua aset terakkhir itu sebagai hasil keringatnya.
Selain Jaguar, Venna juga menyerahkan bukti berupa BPKB mobilnya tersebut, surat-surat penting lainnya. Venna juga menyertakan bukti berupa akta pernikahannya dengan Ivan, 7 Desember 1995, dan akta kelahiran dua anak mereka, Varrell Bramastya (16) dan Athala Naufal (13). Sejumlah harta Venna juga ditulis sebagai alat buktinya.
"Apa yang diminta Mas Ivan itu punyanya Mbak Venna. Mbak Venna tidak meminta harta karena ingin menyepakati perjanjian pranikah 1995," kata Anantha Budihartika, kuasa hukum Venna, setelah sidang, seperti yang dikutip dari tribunnews.com, pada Senin (3/6).
Sejumlah harta bersama yang diminta oleh Ivan cukup banyak. Dari banyaknya harta benda yang diminta Ivan dalam memori sita marital, Venna tidak begitu saja memberinya dengan mudah.
Ivan minta pengadilan menyita harta bersama. Menurut Venna, selama lebih 17 tahun merajut biduk perkawinan dengan Ivan, hanya dua harta benda yang diberikan suaminya, yakni Toyota Alpard B 712 IV dan sebuah rumah yang berada di Jalan Paso, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Mobil (Alpard) itu hadiah Ivan untuk kehamilan Venna yang ketiga, saat mengandung Rivanno, tetapi keguguran dua tahun lalu. Dua tahun lalu, pemain film 'Catatan si Boy' tersebut gagal untuk mempertahankan janin anak ketiganya itu. Sedangkan rumah Paso itu juga didirikan atas nama Venna.
Rumah itu merupakan tanggung-jawab Ivan pada istri dan anak-anaknya. Rumah tersebut jadi tempat tinggal perempuan yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Juli 1972, ini. Rumah itu diperoleh Ivan dan Venna dengan cara kredit.
"Masih dua tahun lagi (cicilannya). Kalau (rumah) mau diambil ya silahkan. Rumah itu hadiah karena saya istrinya yang sah," ujar Puteri Indonesia 2004 ini. Venna melanjutkan, pembangunan rumah itu sampai mengharuskan dirinya menjual rumahnya yang ada di Puri Bintaro, dan di Jalan Kasuari, Bintaro, Tangerang Selatan.
Masih ada lagi harta Venna yang ingin di sita pengadilan. Sebuah Villa Mikasa dan dua unit Apartemen Green Bay di Bali, hingga satu unit mobil kuno merek Jaguar tahun 2002 tadi, juga disebutkan Venna, diminta Ivan.
"Semua itu saya cicil dari gaji DPR setiap bulannya," tutur Venna. Kader Partai Demokrat ini lantas berpesan kepada Ivan, jika rumah di Paso dan Alpard ingin diambil, Venna tak akan menghalangi. Tapi, Ivan diminta untuk membaca perjanjian pra pernikahan yang pernah dibuat sebelum akad nikah dilakukan.
"Harta yang diperoleh istri (Venna) sebelum dan setelah nikah, akan tetap menjadi hak dan milik Venna," jelas Anantha. Venna berencana, semua hartanya itu akan dibuatkan surat wasiatnya dan diberikan ke dua anaknya.(tbn/bhc/rby) |