YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Awam, memang kurang begitu mengetahui jika tabung gas elpiji palsu sangat berbahaya. Wajar, karena ketidaktahuian tersebut apabila terjadi sesuatu yang diakibatkan dari tabung gas elpiji, acapkali terjadi.
"Masyarakat harus bisa mengenali tabung gas elpiji palsu, karena masih banyak ditemui di lapangan tabung gas yang bukan merupakan keluaran Pertamina", ujar Manager Region Domestik Gas Pertamina Jateng-DIY Cornellius, Damar Sasongko.
Beberapa ciri fisik tabung non-Pertamina di antaranya tampilan cat agak baru sehingga terlihat mengkilap namun akan mudah terkelupas jika tergores, selain itu jika spindel pada valve tabung ditekan maka tidak tercium bau khas gas elpiji melainkan bau cat baru.
Ciri lain, adalah kualitas las-lasan pada bodi tabung umumnya kurang baik atau kasar, berat tabung umumnya kurang dari berat standar. "Jika standar satu tabung elpiji 3 kg sekitar 4,95 kg saat ini banyak ditemukan 4,6 kg atau 4,8 kg, jadi beratnya lebih ringan dibandingkan yang asli," jelasnya.
Untuk tabung palsu atau yang bukan dari Pertamina biasanya belum disertai rubbel seal dan kalau pun ada biasanya berwarna hitam. Diharapkan masyarakat paham cara memperlakukan tabung agar tidak gampang bocor, salah satunya dengan tidak meletakkan dalam posisi miring."Yang banyak terjadi hingga akhirnya mengakibatkan kebakaran besar itu karena tabung yang diletakkan miring entah saat dijual maupun dibawa dengan kendaraan," kata Cornellius.(krjogja/Bdi/Fre)
|