PALESTINA, Berita HUKUM - Israel dan Hamas telah mengatakan mereka menerima jeda kemanusiaan selama 12 jam di Gaza yang akan berlaku hari ini (26/7). Gencatan senjata itu akan dimulai pada pukul 08:00 waktu setempat (11:00 WIB). Upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata selama tujuh hari masih berjalan.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan ia masih percaya diri bahwa gencatan senjata yang lebih panjang akan terjadi, meski Israel telah menolak satu proposal.
Lebih dari 800 orang warga Palestina, sebagian besar warga sipil dan 36 orang warga Israel meninggal dunia sejak konflik dimulai pada 8 Juli.
Seorang juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, mengatakan ada "konsensus nasional terhadap gencatan senjata kemanusiaan...selama 12 jam pada hari Sabtu."
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi gencatan senjata itu di Twitter tapi mengatakan mereka akan terus "melacak dan menetralkan terowongan teror."
"Kami akan merespon jika teroris memilih untuk mengekploitasi jeda ini untuk menyerang personil IDF atau menembak warga sipil Israel," kata IDF dalam pernyataan.
Konfirmasi mengenai gencatan senjata ini datang setelah Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon memperingatkan bahwa operasi darat di Gaza akan segera diperluas "dengan signifikan."
Sementara, korban tewas di pihak Palestina mencapai lebih dari 800 orang setelah militer Israel melanjutkan pengeboman dan serangan udara atas Gaza.
Di pihak Israel korban tewas 34 orang, 32 di antaranya adalah tentara. Seorang warga negara Thailand juga menjadi korban di Israel.
Korban terus bertambah seiring dengan berlanjutnya operasi militer Israel yang telah memasuki hari ke-18. Pada hari Kamis, sekolah PBB di Gaza menjadi sasaran serangan Israel yang menewaskan 15 orang.
Serangan ini membuat marah warga Palestina dan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, yang menyebut jatuhnya korban sebagai "sama sekali tidak bisa diterima".
Pejabat senior PBB di Gaza mengatakan 150.000 orang, sekitar delapan persen dari seluruh populasi, kini tinggal di sekolah-sekolah PBB. Ia mendesak semua pihak menghormati netralitas PBB setelah sekolah PBB dibom.
Pemakaman atas sepuluh 10 korban pengeboman atas sekolah PBB dilakukan hari Jumat (25/7).
Foto-foto dari pemakaman menunjukkan para peziarah yang menangis ketika jenazah bocah berusia satu tahun diusung dan dikebumikan.
Militer Israel menegaskan mereka tidak menjadikan sekolah ini sebagai sasaran. Mereka hanya mengatakan bahwa kelompok militan Hamas menembakkan roket dari wilayah tersebut.(BBC/bhc/sya) |