Berita HUKUM - JAKARTA, Para pengguna internet Indonesia (Netizen) dibuat resah dengan berita kiamat internet di media, bahkan berita ini terus meluas sampai di BlackBerry Messenger. Bahkan beberapa media merilis secara gambling bahwa 9 Juli 2012, sekitar 500 ribu peranti keras yang terinfeksi bisa mati total karena serangan malware DNS. DNS atau Domain Name System adalah layanan Internet yang mengubah nama domain menjadi kode angka, sehingga antarkomputer bisa saling berkomunikasi.
Apabila ini benar-benar terjadi, maka kiamat internet tinggal menunggu hitungan waktu saja, demikian salah stau informasi yang dilansir beberapa media nasional.
Istilah kiamat Internet ini adalah untuk menggambarkan suatu suasana dimana kita tidak bisa mengakses internet lagi. Apapun yang kita ketik di browser tidak jalan dan browser tidak bisa membaca apa yang kita tulis. Jika sudah begini, maka wajar jika disebut sebagai kiamat internet. Karena internet seperti sudah musnah dan kita tidak bisa mengakses apa-apa di dunia maya.
Cerita berawal dari musim dingin 2011 dimana FBI berhasil menemukan aksi yang mengejutkan di Estonia. Dalam operasi bernama ’Operation Ghost Click‘, FBI berhasil menangkap 6 hacker yang berhasil menginfeksi virus malware DNS Charger di lebih dari empat juta komputer di dunia. Virus ini memungkinkan penjahat dunia maya bisa mengendalikan server DNS komputer korbannya dan mengarahkannya ke server-server DNS palsu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Selain itu, virus ini juga memiliki kemampuan untuk menginfeksi router-router dan memanipulasi DNS server dari router tersebut. Hal ini mengakibatkan seluruh komputer atau perangkat yang terkoneksi melalui router ini akan ikut tersesat dan mengalami kiamat internet juga walaupun komputer Anda sama sekali tidak terinfeksi oleh DNSchanger.
DNS atau Domain Name Server merupakan sarana penerjemah antara bahasa manusia dengan alamat IP (internet protocol) yang merupakan bilangan angka. Sebagai gambaran, kita tentu lebih mudah mengingat www.facebook.com daripada sistem komputer yang sebenarnya mengidentifikasi alamat komputer itu dengan angka atau IP address.
Pada November 2011, DNSchanger berhasil menginfeksi empat juta alamat IP, baik komputer maupun router. Kemudian, pada Maret 2012, FBI telah mendapatkan izin dari pengadilan untuk membiarkan server membersihkan DNS mereka sendiri. Kalau saat itu server DNSchanger dimatikan, setidaknya empat juta komputer di dunia akan kehilangan akses internet dan sudah pasti akan menimbulkan kekacauan.
Akhirnya, FBI memutuskan untuk memperpanjang waktu sampai 9 Juli 2012 supaya para server bisa berbenah diri, tetapi jika pada 9 Juli 2012 nanti, komputer atau router server Anda masih memiliki DNSchanger, maka akses internet Anda otomatis akan dimatikan.
Pengguna sekarang sudah boleh mengecek keamanan IP komputer Anda dengan mengecek apakah terserang DNS atau tidak melalui situs DNS ini. Jika resolusi IP Anda berwarna hijau, maka komputer Anda aman. Namun, jika berwarna merah, maka Anda harus segera menghubungi server Anda.
Para praktisi antivirus mengatakan jika PC Anda menggunakan antivirus yang diupdate secara teratur, maka Anda tidak perlu khawatir dengan DNSchanger ini, karena anti virus sudah bisa mendeteksi virus ini sejak awal 2012.
Tip’s Mengatasi Virus DNS Chaebger
Cek dengan website www.dns-ok.us,kalau warna hijau PC dalam kondisi aman, tetapi kalau warna merah, kunjungi http://idsirtii.or.id/how-todetect-an/how-yodetect-an d-fix-a-machine-i nfeeted-with-dns charnger. Untuk mengatasai virus tersebut dan update anti virus.
Sedang User Ukun Twitter Menkominfo Tifatul Sembiring @tifsembiring: Tak usah panik, namun harus tetap waspada. Scan & bersihkan piranti lunak komputer scr rutin. Update selalu anti virus.#KiamatInternet (bhc/rat/tmp/ant)
|