SAMARINDA, Berita HUKUM - Satgas Pengawasan Kejaksaan Agung RI Selasa (8/10) sekitar pukul 12.00 WIB menangkap dua Jaksa aktif, Jaksa Andri Fernando Pasaribu (AFP), seorang jaksa fungsional JAM Datun beserta seorang staf tata usaha yang bernama Sutarna serta Jaksa A.DP pada pelataran parkir pusat perbelanjaan citos Jakarta Selatan sebagaimana yang diberitakan BeritaHUKUM.com pada Rabu (10/10) dini hari.
Penangkapan kepada tersangka Jaksa pemeras karena melakukan pemetasan kepada PT. BIM senilai Rp 2,5 Milyar, mereka dibekuk setelah melakukan transaksi dan didalam tas Jaksa ditemukan barang bukti uang sebesar Rp 50 juta yang merupakan hasil pemerasannya, kasus yang mencoreng carp Adhyaksa ini juga membuat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Salim angkat bicara.
Kejati Kaltim, M. Salim yang dihubungi BeritaHUKUM.com melalui telepon selularnya Rabu (10/10) pukul 22.00 WITA terkait kasus pemerasan oleh Jaksa yang juga diberitakan oleh media harian Kaltim Pos Samarinda, bahwa Jaksa Jadikan ATM Pengusaha di Kaltim. Kejati M. Salim menegaskan bahwa, "itu tidak benar dan selama ini tidak pernah terjadi di Kaltim, ini terjadi di daerah lain yang tidak ada kaitannya dengan kaltim", tegas M. Salim.
"Itu tadi sudah saya jelaskan kepada beberapa teman wartawan, itu bukan berita Kaltim. berita itu dari luar Kaltim, kita tidak tahu menahu, tidak ada dari Kaltim yang memanfaatkan hal yang seperti itu. Jadi di kaltim tidak ada yang terjadi seperti iti," pungkas Kajati M. Salim.(bhc/gaj) |