Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pemilu 2014
Jelang Pileg, KPK Bersinergi untuk Wujudkan Pemilu Berintegritas
Monday 31 Mar 2014 04:23:15
 

Ketua KPU Husni Kamil Malik saat Rapat Koordinasi antara KPK dengan KPU, Bawaslu dan PPATK diselenggarakan di Gedung KPK, Jakarta.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pemilu yang berintegritas memang menjadi dambaan semua pihak. Sayangnya, “Justru kerap kali penyelenggara pemilu yang dianggap tidak berintegritas,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Malik saat Rapat Koordinasi antara KPK dengan KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diselenggarakan di Gedung KPK, Jakarta pada Kamis (27/3).

Karena itu, pihaknya terus mengevaluasi titik-titik rawan dan memperbaiki sistem untuk meminimalisasi kecurangan dalam pemilu kali ini. “Tahun 2009, kecurangan itu pindah ke kecamatan,” kata Husni yang mengaku tengah menangani 29 kasus sengketa Pemilu.

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja itu, juga dihadiri Komisioner Bawaslu Nasrullah serta Direktur Pemeriksaan dan Riset PPATK Ivan Yustiavananda.

Melihat sejumlah kelemahan dalam penyelenggaraan pemilu, Komisioner Bawaslu Nasrullah mengatakan, potensi kecurangan pemilu 2004 dan 2009 masih akan terjadi. Ia mengatakan sejumlah kasus suap yang melibatkan pejabat internal penyelenggara pemilu berujung pemecatan. “Tapi si penyuap tidak pernah diproses,” katanya.

Mengenai arus keuangan yang meningkat di tahun politik, Ivan mengaku bahwa PPATK telah melakukan serangkaian penelitian dan temuan dan sudah dilaporkan kepada pihak terkait. Menurut Ivan, sejumlah temuan tentang transaksi keuangan yang mencurigakan juga telah dilaporkan ke KPK dan penegak hukum lainnya. “Modusnya banyak, ada gratifikasi, pemanfaatan anggaran daerah. Menggunakan rekening pribadi dari sumber dana yang tidak seharusnya,” katanya.

Adnan mengatakan, dalam rapat itu disepakati akan dibentuk sebuah gugus tugas antara lembaga yang hadir, ditambah Komisi Informasi Publik (KIP). Gugus tugas ini akan terus berkoordinasi dalam memantau dan menyelesaikan masalah di lapangan. “Kami juga akan mengkampanyekan Pilih Yang Jujur sebagai tugas mengawal demokrasi,” katanya.(kpk/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2