JAKARTA-Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jimly Ashshiddiqie mengendus adanya keinginan dari berbagai kelompok masyarakat, agar pemerintahan ini berganti di tengah jalan. Hal ini terkait dengan pertemuan sejumlah tokoh nasional yang dipakai sebagai alat untuk mengkritisi dan memperingati Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya menangkap ada hasrat kuat diberbagai kelompok masyarakat mengingikan bahwa pemerintahan ini berganti di tengah jalan," katanya dalam acara buka puasa bersama PBNU dan PP Muhammadiyah di rumah dinas Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, Jakarta, Selasa (9/8).
Namun demikian, ia menjelaskan, sistem pemerintahan indonesia yang saat ini dibangun sesudah reformasi tidak memungkinkan adanya Presiden berhenti ditengah jalan, kecuali melalui mekanisme impeachment atau pemakzulan.
"Tapi pola impeachment ada dua macam ada yang murni hukum, ada pola campuran antara politik dan hukum. Kalau murni hukum berakhir di MK, kalau campuran di MPR. Tapi impeachment campuran itu sebenarnya bukan mekanisme sungguh-sungguh," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Untuk itu, lanjut dia, jalan satu-satunya yang dinilai paling realistis adalah memberi kesempatan secara adil kepada pemerintahan untuk menjalankan tugasnya lima tahun. "Kelompok yang kritis jangan buang energi, simpan energi itu untuk bersaing di 2014. Bukan berarti saya tidak menghargai, tapi jangan dikaitkan dengan impian untuk memberhentikan di tengah jalan. Itu sangat tidak sehat bagi demokratisasi,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan, isu tentang pemakzulan terhadap pemerintahan SBY masih terlalu dini. "Terlalu jauh untuk impeachment. Tidak mungkinlah dilakukan hal ini, karena pemakzulan itu ada aturannya," tegas politisi PDIP ini.
Menurutnya, jika sudah menyepakati untuk kalender demokrasi, sebaiknya semua elemen bangsa harus sadar bahwa mengganti pemerintah harus melalui pemilu. Jika memang tidak puas terhadap pemerintah, silahkan dikritisi. Tapi untuk pergantian pemerintahan harus melalui pemilu.
“Memang keresahan muncul ditengah-tengah masyarakat. Namun, secara garis besar demokrasi tetap berjalan. Bahkan, sektor ekonomi juga tidak terlalu buruk. Jadi silahkan ikuti kalender demokrasi,” ujar dia.(tnc/rob)
|