Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Virus Corona
Jokowi Salahkan Libur Lebaran dan Varian Baru Penyebab Lonjakan Covid-19
2021-07-01 00:30:38
 

Ilustrasi. Update Infografis percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia per tanggal 30 Juni 2021 Pukul 12.00 WIB.(Foto: @BNPB_Indonesia)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sebab utama lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia selama hampir dua pekan terakhir diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara mengatakan, angka pertambahan kasus positif yang mencapai 20 ribu setiap harinya disebabkan mobilitas penduduk saat perayaan Idul Fitri 1442 H yang lalu.

Selain itu, sosok yang kerap disapa Jokowi ini juga mengatakan bahwa masuknya virus Covid-19 varian Delta, yang berasal dari India, juga menjadi penyebab ikutan kasus Covid-19 terus bertambah tinggi.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tahun 2021, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu sore (30/6).

"Begitu ada liburan lebaran kemarin, plus varian baru, hari ini kita naik melompat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu (kasus positif) per hari," ujar Jokowi dikutip melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Karena dua faktor tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seluruh elemen masyarakat Indonesia agar lebih berhati-hati dan tetap waspada terhadap potensi penularan virus Covid-19.

Pasalnya, dalam catatan laporan perkembangan kasus Covid-19 yang dia terima, Indonesia pernah mendapat kenaikan kasus positif di akhir Januari hingga awal Februari 2021 mencapai 176 ribu kasus aktif. Namun, angkanya sempat turun di Mei pertengahan menjadi 87 ribu.

"Sudah turun dalam empat bulan. Pelan, pelan, pelan, pelan, pelan turun sampai 87 ribu," imbuhnya.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 di dalam negeri mulai melonjak, Jokowi mengaku sempat menghubungi Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk meminta resep keberhasilannya dalam menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Setelah itu, Jokowi pun menerima laporan dari pihak terkait dan menduga penyebab lonjakan pada bulan Juni ini karena mobilitas saat lebaran dan varian Delta.

Meski begitu, eks Walikota Solo ini memastikan, pemerintah setiap harinya akan mempelajari laju perkembangan penyebaran virus dari Wuhan tersebut. Menurutnya untuk menekan penyebaran tidak hanya mengandalkan dari makronya saja, tapi harus secara detail mikronya.

"Detail mikronya juga harus tahu angka-angkanya, harus tahu posisi di mana bergeraknya juga harus kita ikuti," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyinggung perihal ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit. Di menyebut pada pertengahan Januari 2021 lalu, Indonesia pernah berada di angka 66 persen ketersediaan tempat tidur, namun di Mei turun menjadi 28 persen.

"Kecil sekali. Betul-betul keterisian tempat tidur di rumah sakit itu menjadi sangat kecil. Tetapi tidak ada satu bulan, melompat menjadi, hari ini, 72 persen (secara) nasional. Hati-hati," serunya.

Akan tetapi, Jokowi menjadikan Wisma Atlet sebagai patokan untuk mengetahui ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 rumah sakit. Dia mengaku setiap pukul 10.00 WIB dan pukul 24.00 WIB kerap bertanya dengan dokter tugas atau Kolonel Arifin mengenai keterisian ranjang di Wisma Atlet.

"Pernah di September itu sembilan 92 persen, saya betul-betul sudah gemetar dan gerogi. Kemudian bisa turun, turun bahkan di pertengahan bulan Mei 18 Mei itu mencapai 15 persen dari 92 turun menjadi 15, sudah senang sekali kita saat itu," ungkapnya.

"Tapi begitu liburan (Lebaran), hari ini saya harus ngomong apa adanya, 90 persen. Inilah angka-angka yang harus saya sampaikan apa adanya," tandasnya.

Sementara, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 21.807 orang pada Rabu (30/6/2021), sehingga total kasus menembus 2.178.272 orang.

Ini merupakan rekor penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, ada tambahan 467 orang meninggal sehingga total menjadi 58.491 jiwa meninggal dunia.

Kemudian, ada tambahan 10.807 orang yang sembuh sehingga total menjadi 1.880.413 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara kasus aktif naik 10.533 menjadi 239.368 orang, dengan jumlah suspek mencapai 130.443 orang.

Angka tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 142.731 spesimen yang diperiksa hari ini.

Tercatat sudah 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota yang terinfeksi virus Covid-19.

Data kemarin, positif 2.156.465 orang, 228.835 orang kasus aktif, 1.869.606 orang sembuh, dan meninggal 58.024 jiwa.(RMOL/suara/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2