BOGOR, Berita HUKUM - Tokoh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) sekaligus penasehat Majelis Zikir Zulfaqar Indonesia KH Ahmad Bagja mengingatkan pentingnya persatuan umat. Terlebih dalam situasi politik seperti sekarang ini yang dalam waktu dekat akan diadakan proses Pemiilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 17 April 2019 mendatang.
Pria yang juga menjabat Ketua bidang generasi muda Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menekankan secara khusus kepada umat Islam di Indonesia agar tidak memiliki sifat berburuk sangka kepada siapa pun dalam kehidupan sehari-hari.
"Jauhkan diri dari prasangka buruk. Kuatkan persaudaraan kita terutama ukhuwah wathaniyah (kebangsaan). Tujuannya untuk mewujudkan kehidupan di Indonesia menjadi lebih baik," kata Kiai Bagja saat menghadiri kegiatan zikir bersama di Majelis Zikir Zulfaqar Indonesia yang berpusat di kawasan Limus Pratama Regency, Limus Nunggal, Bogor, Kamis (2/8) malam.
Menurut Kiai Bagja, umat Islam harus mensyukuri bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang besar dan beragam. Sehingga, harus dimanfaatkan dengan kegiatan positif salah satunya seperti tradisi keagamaan. "Misalnya pada malam ini kita rutin berdzikir," ujar Kiai Bagja.
Kiai Bagja juga menyinggung soal maraknya penyebaran informasi hoaks yang menyesatkan. Untuk mengantisipasi hal itu, menurutnya, perlu dilakukan proses tabayyun atau cross check terlebih dahulu terhadap informasi yang kita dapatkan.
"Banyak orang yang pintar, tapi sulit mencari yang jujur. Jujur itu bukan soal akal, tapi soal hati, soal nurani. Dan dzikir ini adalah untuk membangun hati kita, nurani kita, batin kita, jiwa kita. Majelis ini juga bagian dari bagaimana upaya mencerdaskan bangsa. Jadi berkaitan dengan yang ingin kita bangun adalah manusia Indonesia yang cerdas secara aqliah dan juga cerdas secara batiniah. Lantas apa fungsinya kita dalam konteks NKRI yang plural dan bermacam-macam," pungkasnya.
Menurutnya, keberagaman yang ada di Tanah Air ini perlu disyukuri. "Ada 17 ribuan pulau, tujuh ratus suku, bahasa yang berbeda-beda, bahkan sesama Islam saja ada berbagai pengelompokan, ada organisasi-organisasi, ada komunitas-komunitas tertentu dan itu semua harus kita terima dengan rasa syukur," ucapnya.(bh/mos) |