JAKARTA, Berita HUKUM - Ratusan massa dari Komite Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat (KOMERRAT) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk mengawasi pihak-pihak yang berkepentingan atas pengelolaan Gas di Blok Mahakam agar tidak terjadi konspirasi yang merugikan negara, Kamis (14/2).
Dalam orasinya pendemo meminta kontrak pengelolaan total E&P Indonesia atas ladang gas terbesar Indonesia Blok Mahakam di Kalimantan Timur.
"Blok Mahakam merupakan industri gas terbesar di Indonesia, serta menjanjikan penerimaan negara di sektor gas terbesar, dan dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa dan negara," ujar Sabri Korlap aksi.
Dalam aksi ini, pendemo juga membawa spanduk merah putih yang bertuliskan, "Kami Percayakan Pengelolaan Blok Mahakam Pada Pemerintah Untuk Kemakmuran Rakyat bukan kepada Pertamina".
Dalam statement yang dibacakan, meminta sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 pengelolaan kekayaan alam digunakan untuk kemakmuran Rakyat, meminta KPK bekerjasama menjalankan regulasi yang menguntungkan masyarakat.
Aksi ratusan masyarakat dan gabungan mahasiswa ini, mendapat pengawalan ekstra ketat dari aparat Brimob dan gabungan Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Setia Budi. Terlihat Kapolsek AKBP Lulul turun langsung mengamankan gedung KPK dari ratusan massa aksi, bahkan pintu masuk pertama KPK yang biasa dibuka hari ini ditutup total. Dan akhirnya aksi ini bubar dengan tertib.(bhc/put) |