Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Jokowi
Kabinet Jokowi - Ma'ruf Diapresiasi Komunitas Pemuda NTT Jakarta
2019-10-27 21:59:18
 

Ketua Komunitas Pemuda NTT Jakarta, Emanuel Mikael Kota.(Foto: BH /mos)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Penyusunan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin diapresiasi masyarakat. Salah satunya dari elemen masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta.

Menurut Ketua Komunitas Pemuda NTT Jakarta, Emanuel Mikael Kota, kabinet saat ini mencerminkan upaya mempersatukan bangsa, pasca Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Pilpres sudah selesai namun masih ada meninggalkan gesekan sedikit, itu biasa dalam politik. Tapi ketika Pak Jokowi bisa memasukkan Pak Prabowo ke dalam kabinet, kami meyakini bahwa suhu politik akan semakin adem dan kondusif," ujar Emanuel, di sela-sela acara Kirab Budaya Nusantara yang digelar Garda NTT, di sekitar Monas, Jakarta Pusat pada, Minggu (27/10).

Ia berharap seluruh masyarakat mendukung kabinet anyar selama lima tahun ke depan. Karena pemerintahan sekarang merupakan wujud suara rakyat Indonesia kebanyakan.

"Ke depannya kita berharap semua anak bangsa menghormati proses politik yang sudah ada, menghormati suara dari mayoritas bangsa ini yang sudah memilih pemerintahan saat ini. Cara menghormatinya dengan memberikan mereka kesempatan untuk bekerja," paparnya.

Masyarakat NTT sendiri, disebut Emanuel mendukung kabinet Jokowi-Ma'ruf. Apalagi salah satu menteri mewakili masyarakat di sana, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Meski begitu, pihaknya tetap akan mengawal jalannya pemerintahan ke depan, terutama jika dirasa menyimpang dari upaya pembenahan bangsa. Mereka tak segan menyampaikan kritik, namun tetap dengan cara-cara yang santun dan elegan.

"Tetapi pada posisi yang sama kami akan mengkritisi juga pemerintahan ini menjadi penyeimbang di luar," ucap Emanuel.

Lebih lanjut, menyikapi Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2019, Komunitas Pemuda NTT Jakarta mengajak masyarakat khususnya pemuda, kembali ke semangat persatuan yang lahir di momen tersebut.

"Gagasan para pemuda dan pelajar 91 tahun lalu itu mereka bertemu dan berkumpul kemudian berdebat. Lalu dalam debat itu muncul gagasan tentang Indonesia, gagasan itu muncul sebagai suatu kesatuan bersama tentang identitas kebangsaan," jelasnya.

Semangat persatuan dan kesatuan di tahun 1928 itu, menurut Emanuel harus dirawat dan disebarkan. Mengingat belakangan ini berbagai upaya memecah belah bangsa atas nama preferensi politik yang berbeda dan sentimen SARA, berulang kali terjadi.

Pihaknya pun mendukung aparat keamanan seperti TNI-Polri, menjaga keutuhan NKRI dan ketertiban di masyarakat.

"Ketika itu para pemuda dan pelajar mereka merumuskan tiga identitas kebangsaan yang bukan lahir dari individu dan sebagainya, tetapi identitas yang bisa merangkul siapa saja yang mau bergabung di dalamnya. Kita lihat di situ tidak menyebut suku, agama dan sebagainya tetapi kebersamaan dan keindonesiaan," tutur Emanuel.

"Jadi poin itu yang harus kita pegang dan kita bisa rawat lalu ditularkan pada generasi muda sekarang ini khususnya untuk anak-anak muda dari NTT," tandas pria yang karib disapa Manche.(bh/mos)



 
   Berita Terkait > Jokowi
 
  Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi
  Jokowi Bereaksi Usai Connie Bakrie Sebut Nama Iriana,Terlibat Skandal Pejabat Negara?
  Eggi Sudjana Laporkan Jokowi soal Dugaan Ijazah Palsu,Tantang UGM Buka Suara
  PKS Minta Jokowi Lakukan Evaluasi, Tak Sekadar Minta Maaf
  PKB Sebut Selain Minta Maaf, Jokowi Juga Harus Sampaikan Pertanggungjawaban
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2