BANJARMASIN, Berita HUKUM - Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Pol Nico Afinta mengaku terkesan, dengan adanya kerjasama atau sinergi yang sangat baik lintas sektoral di Kalsel dalam setiap mengatasi permasalahan yang dihadapi.
"Hal ini terlihat dari bagaimana kita berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi misalnya masalah covid-19, karhutla dan saat ini menghadapi Pilkada. Pak Gubernur bersama forkopimda dan stakeholder lainnya sangat membantu saya," kata dia di Banjarmasin, Kamis (19/11).
Hal itu disampaikan Nico jelang akhir masa jabatannya yang selanjutnya menjadi Kapolda Jawa Timur tempat kelahiran sang jenderal bintang dua yaitu Surabaya.
Dia juga melihat Kalsel merupakan gambaran kecil Indonesia, di mana lapisan masyarakatnya lintas suku dan agama dapat berjalan dengan baik, semua seiring seiya sekata dalam balutan persatuan yang harmonis, sejuk dan damai.
"Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanan tugas ada tutur kata tingkah laku dan tindakan tidak berkenan. Saya mohon doa juga mudah-mudahan penugasan baru saya di Jatim dapat bekerja lebih baik lagi," tutur alumni Akpol 1992 itu.
Nico mendoakan pula agar permasalahan yang dihadapi Kalsel seperti pandemi Covid-19 bisa cepat selesai dan masyarakat dapat bekerja kembali, sehingga ekonomi berjalan normal.
"Tolong kalau saya kangen masakan ikan haruannya, saya bisa diterima berkunjung ke sini lagi," timpalnya sembari berkelakar.
Irjen Pol Nico Afinta dipromosikan menjadi Kapolda Jawa Timur, setelah hanya enam bulan menjabat di Bumi Lambung Mangkurat dengan berbekal sejumlah prestasi gemilang.
Dia bakal menggantikan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran yang promosi menjadi Kapolda Metro Jaya. Jabatan Kapolda Kalsel selanjutnya dijabat Irjen Pol Rikwanto yang saat ini Kapolda Maluku Utara.
Irjen Nico yang masuk ke Polda Kalsel pada Mei 2020 menggantikan Irjen Pol Yazid Fanani telah menorehkan prestasi. Salah satu yang paling fenomenal, yakni pengungkapan 3 kuintal narkoba jenis sabu asal Malaysia pada 6 Agustus 2020.
Aksi menggagalkan penyelundupan narkotika dalam jumlah fantastis inipun mencatatkan rekor terbesar, di luar Polda di Pulau Jawa hingga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan dan Ketua DPRD Kalsel.
Selain penegakan hukum, Nico juga mendorong upaya pencegahan digencarkan agar masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya dalam ancaman bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Nico menginisiasi gelaran webinar edukasi bahaya narkoba pertama di Indonesia selama pandemi covid-19 pada 7 Oktober 2020 lalu hingga meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia.(bh/mdb) |