Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Kapolri
Kapolri Memberikan Penghargaan Tim yang Ungkap Kasus Pembunuhan Pulomas
2017-01-18 19:46:43
 

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat apel di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/1) memberikan penghargaan kepada 87 anggota yang terlibat mengungkap kasus pembunuhan di Pulomas, Jakarta, (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengapresiasi kinerja anggota Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus perampokan di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Enam orang tewas dalam kasus perampokan di kediaman keluarga Dodi Triono. Sebanyak 87 anggota yang terlibat mengungkap kasus mendapat penghargaan pada saat apel di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/1).

"Kenapa diberi penghargaan, karena saya anggap ini satu prestasi yang luar biasa. Karena mengungkap satu kasus besar dan jadi trend topic nasional tekanannya besar. Itu saya alami saat jadi reserse," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya.

Tekanan psikologis yang dirasakan penyidik dan Kapold Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan cukup besar, ketika menangani kasus perampokan Pulomas.

"Masyarakat mengalami public outcry, kemarahan publik pada pelaku, kesedihan yang luar biasa karena korban cukup banyak, ditambah lagi tuntutan pada negara yang direpresentasikan pada Polri sebagai penegak hukum untuk melakukan pengungkapan serta penegakan hukum dan proses hukum untuk membuktikan ini negara dengan supremasi hukum," ungkapnya.

Tito menambahkan, bekerja di bawah tekanan itu tidak nyaman. Anggota tidak bisa tidur, termasuk pimpinan yang harus selalu melihat perkembangan dan memberikan motivasi kepada anggota untuk segera mengungkap.

"Tapi kita lihat kasus diungkap dalam hitungan jam. Untuk itu saya sesuai prinsip reward dan punishment yang harus diterapkan secara konsisten untuk membentuk iklim kompetisi yang sehat agar saling berprestasi," katanya.

Menurutnya, penghargaan diberikan dalam bentuk sertifikat kepada anggota dalam apel pagi ini.

"Saya memberikan kebanggaan dan motivasi bagi mereka. Saya sampaikan pada Kapolda supaya kalau mereka mau sekolah atau akan ada promosi saya akan berikan perhatian. Dan ini kita sampaikan pada anggota lain. Saya harap dengan diliput media akan sampai pesan ini dari Sabang sampai Marauke pada seluruh jajaran kepolisian untuk berprestasi sebaik-baiknya. Syukur kalau dengan tulus mengabdi pada masyarakat. Kalau itu dilakukan maka akan timbul kepercayaan publik dan mereka lebih nyaman," jelasnya.

Tito menuturkan, dirinya akan mendatangi dan memberikan penghargaan kepada seluruh jajaran Polri yang punya prestasi tingkat nasional. Menyoal bagaimana bisa mengetahui ukuran kinerja nasional, Tito mengungkapkan Kapolda bisa memberikan informasi atau melalui media massa.

"Silahkan kapoldanya. Saya bisa tahu di media juga. Tapi di media juga kita lakukan klarifikasi apakah itu natural atau dibuat, didesain. Harus yang tulus dengan hati dan bersih dia menolong serta melakukan tugas dengan baik meski dengan tekanan tinggi ini tidak gampang," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, peristiwa perampokan terjadi di kediaman Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Pulomas, Jakarta Timur, 26 Desember 2016 lalu. 11 orang penghuni disekap di dalam toilet berukuran 1,5x1,5 meter.

Akibatnya, enam orang tewas adalah Dodi, Diona Andra Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (putri ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir bernama Yanto dan Tarso. Sementara, lima korban lainnya mengalami luka antara lain Anet (putri kedua Dodi dari mantan istri kedua) dan empat pembantu atas nama Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menjadi atensi pimpinan Polri agar dapat segera diungkap.

Kerja keras berbuah hasil dalam hitungan hari, empat pelaku berhasil ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok. Keempat pelaku adalah Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Sinaga dan Ridwan Sitorus alias Ius Pane. Ramlan tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan pada saat ditangkap.(bh/as)



 
   Berita Terkait > Kapolri
 
  Kapolri: Layani dan Lindungi serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat
  Kapolri Bilang 'Potong Kepala', Ditambahin Kapolda Metro: Saya 'Blender' Sekalian
  Program 100 Hari Presisi Kapolri, Prakasa Asabels Nusantara Giatkan Layanan Ambulans Gratis untuk Masyarakat
  100 Hari Kerja Kapolri Jenderal Listyo Dinilai Berperan Penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
  Romo Benny Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolri: Penyelesaian Masalah Intoleransi dengan Penegakkan Hukum
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2