GAZA, Berita HUKUM - PBB menyatakan keadaan darurat di Jalur Gaza setelah hujan deras selama dua hari menyebabkan banjir besar. "Kami sangat mengkhawatirkan badai kuat pada permulaan musim, sementara terjadi kerusakan akibat konflik baru-baru ini," kata Robert Turner, Direktur Operasi PBB untuk Badan Palestina UNRWA di Gaza.
PBB terutama mengkhawatirkan nasib keluarga yang masih mencari tempat berlindung yang memadai dan mempersiapkan diri menghadapi musim dingin, di samping pengaruh banjir pada anak-anak yang tidak bisa bersekolah, tambah Turner.
Ratusan orang diungsikan dan 63 sekolah ditutup selama sehari di Kota Gaza akibat banjir.
Banjir ini melanda setelah lebih 400.000 warga Palestina kehilangan tempat tinggal sejak konflik musim panas selama 50 hari dengan Israel berakhir pada bulan Agustus.
Pada bulan Oktober, para donor internasional menjanjikan bantuan US$5,4 miliar bagi pembangunan kembali Gaza.
Hujan deras yang dimulai hari Rabu (26 November) terjadi pada saat yang buruk, karena ribuan keluarga Gaza masih tinggal di tempat perlindungan bersama atau reruntuhan rumah mereka setelah konflik.
Di daerah Shejaiya, dimana serangan udara saat konflik merusak banyak gedung, para penduduk telah menghadapi musim dingin tanpa listrik dan air.(BBC/bhc/sya) |