Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Demo Didepan Istana Negara
Kecam Pengibaran Bendera HTI, Gerakan Jaga Indonesia Kibarkan Ribuan Merah Putih
2018-12-22 09:37:59
 

Aksi pengibaran ribuan bendera merah putih oleh Gerakan Jaga Indonesia (GJI) di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12).(Foto: BH /mos)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Indikasi terhadap sejumlah pihak yang menggelorakan Khilafah Islamiyah seperti yang diusung oleh organisasi yang telah dibubarkan pemerintah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), terus mendapat kecaman. Salah satunya ialah dari Gerakan Jaga Indonesia (GJI).

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina GJI Haidar Alwi saat menggelar aksi pengibaran ribuan bendera merah putih di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12).

"Kami tegaskan bahwa HTI bukanlah agama melainkan hama yang sangat berbahaya. Untuk itu kami menyatakan siap jiwa dan raga bersama pemerintah Indonesia yang sah melawan gerakan intoleransi, radikalisme sampai terorisme serta upaya mengubah NKRI menjadi Khilafah Islamiyah," kata Haidar.

Sementara, Ketua Umum GJI, Boedi Djarot, menegaskan bahwa Pancasila merupakan acuan bagi tiap warga negara dalam merawat kebhinekaan berdasarkan keberagaman. "Dengan ideologi ini kita bisa merawat perbedaan dan keragaman sebagai warna-warni indah yang menghiasi muka bumi," ucap dia.

Boedi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah putih di berbagai lokasi sebagai bentuk kecintaan terhadap nusa dan bangsa serta sebagai upaya perlawanan terhadap pihak-pihak yang hendak merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Mari kita kibarkan bendera merah putih di rumah dan di kendaraan. Pancasila yes, khilafah no," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Humas GJI Novy Viky Akihary, menyebutkan Reuni 212 mempertontonkan lemahnya rasa kebangsaan dan patriotisme. "Ditandai tenggelamnya bendera merah putih dibanding bendera HTI atau Ar-rayyah," ujar Novy.(bh/mos)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2