JAKARTA, Berita HUKUM - Indikasi terhadap sejumlah pihak yang menggelorakan Khilafah Islamiyah seperti yang diusung oleh organisasi yang telah dibubarkan pemerintah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), terus mendapat kecaman. Salah satunya ialah dari Gerakan Jaga Indonesia (GJI).
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina GJI Haidar Alwi saat menggelar aksi pengibaran ribuan bendera merah putih di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12).
"Kami tegaskan bahwa HTI bukanlah agama melainkan hama yang sangat berbahaya. Untuk itu kami menyatakan siap jiwa dan raga bersama pemerintah Indonesia yang sah melawan gerakan intoleransi, radikalisme sampai terorisme serta upaya mengubah NKRI menjadi Khilafah Islamiyah," kata Haidar.
Sementara, Ketua Umum GJI, Boedi Djarot, menegaskan bahwa Pancasila merupakan acuan bagi tiap warga negara dalam merawat kebhinekaan berdasarkan keberagaman. "Dengan ideologi ini kita bisa merawat perbedaan dan keragaman sebagai warna-warni indah yang menghiasi muka bumi," ucap dia.
Boedi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah putih di berbagai lokasi sebagai bentuk kecintaan terhadap nusa dan bangsa serta sebagai upaya perlawanan terhadap pihak-pihak yang hendak merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Mari kita kibarkan bendera merah putih di rumah dan di kendaraan. Pancasila yes, khilafah no," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Humas GJI Novy Viky Akihary, menyebutkan Reuni 212 mempertontonkan lemahnya rasa kebangsaan dan patriotisme. "Ditandai tenggelamnya bendera merah putih dibanding bendera HTI atau Ar-rayyah," ujar Novy.(bh/mos) |