JAKARTA, Berita HUKUM - Kasus dugaan Korupsi Bus TransJakarta berkarat terus bergulir dan menyeruak, setelah sebelumnya pada minggu lalu beredar adanya dugaan transkrip pembicaraan telphone antara Jaksa Agung Basrief Arief dengan Megawati Ketua Umum PDIP ke publik, hingga DPR RI Komisi III melakukan rapat kerja dengan Jaksa Agung Basrief pada Senin (23/6) kemarin, guna mengklarifikasi isu tersebut. Kali ini FORUM Mahasiswa Anti Korupsi (Formasi) menuntut Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk segera memeriksa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus dugaan korupsi Transjakarta tahun anggaran 2013 dengan nilai proyek Rp1,5 triliun.
Sebab, dalam kasus ini sudah ada empat orang petinggi pemerintahan DKI Jakarta anak buah Jokowi yang berstatus tersangka.
Dalam orasinya di depan Kejagung, koordinator aksi M Rizki mengatakan, kasus ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat, mengapa Kejagung belum memeriksa Jokowi. Padahal, mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Udar Pristono, yang sudah berstatus tersangka menyatakan, bahwa Jokowi mengetahui semua aturan dalam proyek pengadaan bus Tranjakarta tersebut.
“Udar sudah bersuara keras, bahwa Jokowi tahu proyek tersebut, kami menduga Jokowi mengorbankan bawahannya sehingga menjadi tersangka yang saat ini dijadikan kambing hitam,” kata Rizki.
Saat ini, kata Rizki, sudah tidak ada alasan bagi Kejaksaan untuk tidak segera memeriksa Jokowi.
“Kalau memang Kejagung merasa tidak sangup menangani kasus ini bisa diserahkan kepada KPK,” tandasnya.
Publik, lanjut Rizki, juga semakin bingung dengan munculnya isu ke permukaan publik, terkait dugaan transkrip pembicaraan antara Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai penundaan pemeriksaan terhadap Jokowi dalam kasus dugaan korupsi Transjakarta tersebut.
“Sebab itu, kami imbau Kejagung terhindar dari intervensi politik yang berusaha melindungi Jokowi,” tegasnya.
Seperti diketahui, saat ini jaksa penyidik tengah mengagendakan pemeriksaan kepada empat orang saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta. Mereka adalah Marketing Balai Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi BPPT Robby Marlon Brando, Bendahara Penerimaan Balai Mesin Perkakas, Teknik Produksi, dan Otomasi BPPT Yulirsa Pramutama, Bendahara Pengeluaran Dishub Provinsi DKI Jakarta Eni Qurnaen dan Iwan Kuswandi.
Sebelumnya, diketahuipula, Kasus skandal korupsi Bus Transjakarta inii, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) juga telah memeriksa Michael Bimo Putranto, Bimo yang dikabarkan adalah orang dekat dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), pemeriksaan Michael Bimo Putranto hanya dilakukan sekitar 30 menit oleh Kejagung pada, Jumat (23/5) lalu.
Sejauh ini, baru empat tersangka dijerat. Mereka adalah Bekas Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono, Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Prawoto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Bus Peremajaan Angkutan Umum Reguler dan Kegiatan Pengadaan Armada Bus Transjakarta Drajat Adhyaksa, dan Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dishub DKI Jakarta Setyo Tuhu.(aai/jurnas/bhc/sya) |