JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Kasus bioremediasi PT. Chevron Pasific Indonesia (CPI) masih terus di selidiki timPenyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
Kali ini, pihak Kejaksaan memeriksa satu saksi berinisial W pada hari Kamis (5/4). Sebelumnya tim Penyidik Pidsus menjadwalkan akan memeriksa empat saksi yaitu W, AH, PS dan BS.
Bioremediasi adalah proyek untuk menormalkan kembali tanah-tanah yang terkena limbah akibat adanya penambangan minyak. Kejaksaan menemukan indikasi adanya tindak pidana korupsi setelah melakukan penyelidikan.
Seperti diketahui, dugaan tindak pidana korupsi dalam Pelaksanaan Bioremediasi di PT. Chevron Pasific Indonesia terjadi antara tahun 2006 s/d 2011. Saat melakukan kegiatan pengadaan proyek Bioremediasi, PT. Green Planet Indonesia dan PT. Sumigita Jaya sebagai pihak ketiga tidak memiliki/memenuhi klasifikasi teknis dan sertifikasi dari pejabat berwenang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah.
Kedua perusahaan tersebut hanya perusahaan/kontraktor umum saja sehingga dalam pelaksanaannya proyek tersebut adalah fiktif belaka (tidak dikerjakan).
Dugaan sementara, kerugian negara yang terjadi adalah sebesar US$ 23.000.000 atau kurang lebih Rp 200 miliar. Pihak Kejagung telah menetapkan 7 (tujuh) orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah ER, W, K, H, RP, AT dan BAF.(kjc/biz) |