JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau di wilayah Jakarta dan sekitarnya akan berlangsung mulai April hingga November. Saat ini, wilayah DKI Jakarta tengah memasuki masa transisi yang ditandai dengan hujan lebat serta angin kencang yang terjadi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro Wiharijono mengatakan, untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, berdasarkan kelembaban cuaca yang berbeda-beda akan terjadi pada Mei dan April. Hal itu terlihat dengan curah hujan yang terjadi tidak merata. "Di perkirakan untuk wilayah DKI Jakarta musim kemarau akan terjadi pada bulan April untuk Jakarta bagian utara dan selebihnya untuk bagian selatan diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga November 2013," ujar Sri, Kamis (28/2).
Dikatakan Sri, pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau ditandai dengan curah hujan lebat yang tidak menentu dan disertai angin kencang. "Sekarang sudah masuk masa transisi ditandai dengan angin kencang dan hujan lebat di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Untuk Jakarta, sambung Sri, suhu yang terjadi sangat fluktuatif tergantung dari kelembaban tiap wilayah hingga menyebabkan hujan di bagian utara Jakarta dan tidak terjadi hujan di wilayah lain. "Suhunya fluktuatif, untuk bagian utara Jakarta berbeda dengan bagian lainnya. Ini harus diperhatikan sebab bagian-bagian ini bukan seperti wilayah Jakarta Utara atau Jakarta Selatan, tapi bagian utara atau bagian selatan jadi berbeda," tandasnya.
Lanjutnya, prediksi tersebut berdasarkan perhitungan statistik serta mempertimbangan prediksi dinamika atmosfer dan laut.
Perhitungan, ujarnya, meliputi La Nina/El Nino, dipole mode (dua anomali suhu permukaan laut di sebelah barat Indonesia dan sebelah timur Benua Afrika), dan suhu permukaan laut di Indonesia hingga Januari 2013.
Dari situ, terindikasi peluang awal musim kemarau 2013 di sebagian daerah di Indonesia sesuai atau mundur dari rata-ratanya. "Awal musim kemarau 2013 diperkirakan mulai April dan Mei dengan sifat hujan umumnya normal," ujar Woro Kamis (28/2).
Woro menuturkan, di beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau lebih dulu yaitu Sumatra pada bulan Febuari dan Jawa, Bali, NTB, NTT pada bulan Maret dan April, Kalimantan, Sulawesi,dan Maluku pada bulan Juni. "April dan Mei persentase terbesar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau," katanya.
Menurutnya, jika dibandingkan terhadap rata-rata selama 30 tahun terakhir sejak tahun 1981-2010, awal musim kemarau 2013 di sebagian daerah Indonesia 43 persennya sama dengan rata-ratanya, 34,2 persen mundur terhadap rata-rata, dan 22,8 persen maju terhadap rata-rata. "Sifat hujan pada musim kemarau 70,5 persen normal, 19 persen di atas normal, dan 10,5 persen dibawah normal," kata Woro.
Woro berharap perkiraan musim kemarau ini diharapkan dapat digunakan Kementrian Pertanian dan pihak lainnya untuk memperkirakan kapan musim tanam dan jenis tanaman apa yang cocok ditanama pada musim kemarau.(dbs/bhc/opn) |