Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
BBM
Kenaikan BBM, TDL dan LPG Resahkan Rakyat
Monday 13 Apr 2015 04:09:47
 

Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan.(Foto: supriyanto/parle/hr)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kenaikan harga beras, kebijakan BBM yang naik-turun, kenaikan gas elpiji, dan rencana kenaikan Tarif Dasar listrik (TDL) yang terjadi di masa pemerintahan Jokowi-Kalla, benar-benar telah membuat rakyat resah dan bingung. Bahkan mayoritas rakyat menilai pemerintah sekarang ini hanya main-main. Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan kepada pers di Jakarta Jum’at (10/4) siang lalu.

Ia sangat memahami apa yang sedang dirasakan rakyat hari-hari terakhir ini. “ Di saat rakyat sedang berjuang susah-payah untuk bertahan hidup, pemerintah justru seenaknya saja mengambil kebijakan pitas yang merugikan, sehingga sangat wajar terjadi gejolak di masyarakat,” tegas Politisi Gerindra ini.

Heri menegaskan, rakyat pantas kecewa dan marah. “Betapa tidak, kenaikan tersebut telah menambah beban hidup rakyat hingga mencapai 40%”, ungkap dia dengan mengatakan, belum lagi rencana kenaikan Tarif Daftar Listrik yang sudah pasti akan menambah beban rakyat di tengah-tengah melambungnya harga kebutuhan pokok.

Akibat kebijakan itu, kata Heri, rakyat pantas risau karena pemerintah sepertinya sudah tidak berpihak lagi pada rakyat kecil, yang meskipun sudah bekerja lebih dari 40 jam per minggu, akan tetapi hidupnyapun makin sulit. Masyarakat menjadi ragu karena sepertinya pemerintah Jokowi-Kalla yang mengusung isu-isu besar kerakyatan sepertinya tidak mampu merealisasikan janji-janjinya yang tertuang dalam visi-misinya.

Kembali Heri mempertanyakan, inikah yang dihasilkan oleh sebuah pemerintahan yang mengusung Kabinet Kerja? Kemana Trisaksi yang digadang-gadang sebagai ruh perjuangan kerakyatan? Apakah tema besar tentang kemandirian ekonomi hanya menghasilkan rupiah yang lemah”, Inpres tentang membuka keran impor beras, atau izin impor gula hampir 1 juta ton itu?.
Kalau itu yang dimaksud sebagai konsep Trisaksi oleh pemerintah Jokowi-Kalla, maka sudah pasti rakyat tidak akan berdiam diri. Rakyat sudah pasti akan bergerak mempertahankan hak-haknya dari rezim yang hanya menghasilkan kesulitan hidup.
Pimpinan Komisi VI DPR mencatat, setidaknya ada tiga masalah mendasar pemerintahan yakni garis komando yang tidak jelas, koordinasi antar instansi yang amburadul dan kabinet kerja tanpa pikir panjang. “ Sumber utamanya adalah kepemimpinan yang lemah,” tegas dia.

Ditegaskan kemabli, kalau kabinet kerja tahunya hanya menaikkan harga, maka tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Kabinet Kerja itu mestinya adalah susunan orang-orang yang punya gagasan inovatif dan kreatif yang berdiri di atas pondasi idiologi Trisaksi. Kabinet Kerja dengan garis perjuangan Trisaksi itu sudah semestinya bukan kumpulan orang-orang yang mempersulit rakyat.

“Jika Kabinet Kerja hanya menghadirkan kecemasan di mana-mana, maka jangan salahkan rakyat jika pada akhirnya berpikir bahwa pemerintahan ini hanya ingin main-main. Membangun NKRI bukan lewat jalan pintas menaikkan harga-harga atau potong subsidi. Membangun NKRI butuh komitmen mewujudkan janji-janji, “ punkas dia.(Spy/dpr/bh/sya)



 
   Berita Terkait > BBM
 
  Jaksa Tuntut 3 Terdakwa Kasus Pengetap BBM Bersubsidi Ilegal 6 Bulan Penjara
  Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM
  Legislator Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi Agar Inflasi Terkendali
  BPH Migas dan Polri Berhasil Ungkap Kasus Penyalahgunaan Distribusi BBM Subsidi 1,42 Juta Liter
  Pemerintah Harus Perhatikan Keluhan Masyarakat Terkait Kualitas BBM Pertalite
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2