Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Buku
Ketua DPR Luncurkan Buku 'Dari Wartawan Ke Senayan'
2018-10-26 08:28:01
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan buku terbarunya berjudul "Dari Wartawan ke Senayan". Buku yang ditulis oleh Wina Armada, Nano Bramono, Heru Subroto, dan Bobby Batara ini berisi tentang perjalanan karir Bambang Soesatyo, atau biasa disapa Bamsoet, seorang wartawan yang sukses menjadi entrepreneur, lalu beralih menjadi politisi, dan akhirnya berhasil dengan mulus memimpin sebuah lembaga legislatif, DPR RI.

Bamsoet mengaku, awalnya ia keberatan perjalanan hidupnya dijadikan sebuah buku. Namun kemudian almarhum Derek Manangka (jurnalis senior, RED) meyakinkan dirinya, bahwa kisah ini sangat penting untuk wartawan yang setiap hari sibuk dengan pekerjaannya, sehingga lupa merencanakan masa depan. Sehingga dapat menjadi inspirasi wartawan untuk menjadi apa saja yang diinginkan.

"Karena wartawan punya kesempatan untuk bertemu dengan siapa saja, dari bawah hingga tokoh atas. Oleh karena itu, saya menyarankan wartawan untuk terus menjalin hubungan dengan narasumber yang pernah diwawancarainya," ujar Bamsoet ketika memberikan sambutan dalam peluncuran buku terbarunya itu, di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10).

Dalam peluncuran buku tersebut, ia juga sempat menceritakan secara singkat jejak langkahnya hingga menapaki posisi Ketua DPR RI seperti saat ini. Tak lupa ia juga mengungkapkan dua tokoh yang cukup berperan membentuknya seperti saat ini. Dua tokoh tersebut adalah Surya Paloh, politisi senior, sekaligus seniornya saat jadi wartawan plus pemilik Harian Prioritas, tempat Bamsoet pertama kali menjadi wartawan.

"Bang Surya Paloh mengajarkan saya tentang kepemimpinan. Saya sangat ingat ucapannya, bahwa saya tidak takut menghadapi pasukan singa yang dipimpin seekor domba. Namun saya sangat takut sekelompok domba yang dipimpin oleh seekor singa," kisah legislator Partai Golkar itu.

Tokoh kedua yang diakui Bamsoet cukup berperan dalam membentuk dirinya seperti saat ini adalah Japto Soerjosoemarno, seniornya di ormas Pemuda Pancasila (PP). Pada Japto ia belajar keberanian dan keteguhan. Hingga kemudian ada salah satu ucapan Japto yang terus diingatnya hingga hari ini, yakni "Jadilah Singa walaupun cuman satu hari, dan jangan jadi domba seribu hari".

Dalam acara tersebut kedua tokoh yang diakui Bamsoet ikut berperan membentuknya hingga seperti saat ini turut hadir. Tidak hanya itu, sejumlah tokoh nasional dari berbagai latar belakang pun ikut memenuhi Gedung Nusantara DPR RI tersebut, seperti Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, politisi senior Panda Nababan, artis Camelia Malik, rekan sesama politisi dan sekolah, rekan klub motor gede, serta rekan-rekannya di klub sports car.

Pada kesempatan itu, Surya Paloh sempat mengungkapkan pengalaman dan persahabatannya yang sudah terjalin cukup lama dengan Bamsoet. Ia menilai, Bamsoet ketika itu menjadi salah satu wartawan yang "nakal". Karena memang saat itu suasana dan kondisi negara tidak memungkinkan wartawan untuk bebas mengekspresikan sesuatu. Namun Bamsoet dapat mensiasati hal tersebut.

Sehingga ia menilai Bamsoet bisa dijadikan salah satu contoh wartawan yang sukses mengembangkan diri menjadi seorang entrepreneur yang kemudian melenggang ke Senayan, dan memimpin sebuah lembaga negara dengan segala dinamika di dalamnya. Akhirnya Surya dan seluruh undangan yang hadir mengucapkan selamat atas peluncuran buku ke-14 Bamsoet itu.(ayu/sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Buku
 
  Ahmad Basarah Nilai Buku 'Catatan Merah' Karya Guntur Soekarno Penting Dibaca Generasi Milenial
  Fahri Hamzah Luncurkan Buku 'Arah Baru Kebijakan Kesejahteraan Indonesia'
  Kata-Kata Harus jadi Instrumen Politisi
  Fadli Zon Luncurkan Buku 'Strengthening The Indonesian Parliamentary Diplomacy'
  Ma'rufnomics: Pemikiran KH Ma'ruf Amin tentang Ekonomi Baru Indonesia
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2