DAMASKUS (BeritaHUKUM.com) – Pemimpin terguling Libya Kolonel Muammar Khadafi kembali muncul dalam sebuah siaran stasiun teve Suriah, Arrai TV. Ia meminta jutaan warga Libya turun ke jalan menentang kepemimpinan sementara bangsa itu.
Dalam sebuah pesan suara yang disiarkan televisi Suriah, Arrai TV, seperti dilansir situs berita BBC, dia mengatakan, kondisi Libia menjadi tidak tertahankan. Pesan ini disampaikan, saat terjadi pertempuran sengit yang berlangsung di kota Sirte, antara pasukan pejuang dnegan loyalis Khadafi. Meski beberapa kali menyampaikan pesan suara, hingga kini keberadaan Khadafi masih belum diketahui.
Khadafi dan juru bicaranya sering menggunakan Arrai TV sebagai media untuk menyiarkan pesan suaranya setelah kabur dari ibu kota, Tripoli, yang sekarang dikuasai Komisi Transisi Nasional (NTC). Pesan terakhirnya di Arrai TV disiarkan pada 20 September lalu.
Tidak jelas kapan pesan suara dengan kualitas buruk itu direkam. Tapi dalam pesan dia mememerintahkan warga Libya, lelaki dan perempuan untuk keluar rumah ke lapangan dan jalan-jalan dalam jumlah jutaan.
“Keluar dengan damai…berani, bangkit, turun ke jalan. Kibarkan bendera hijau kita ke udara. Jangan takut, kalian adalah rakyat, kalian punya hak di negara ini. Apa hak NTC untuk memerintah? Apa legitimasinya? Apakah rakyat Libya memilih mereka? Apakah rakyat Libya menunjuk mereka?'' katanya dalam siaran tersebut.
Sementara di kota Sirte, pertarungan sengit masih berlangsung. Basis kekuatan pasukan pendukung Khadafi masih bertahan di kota itu. Seorang komandan NTC, Nasser el-Mgasibi mengatakan, pasukan pejuang terus menambah kekuatan untuk memotong pergerakan para loyalis Khadafi.
Pertempuran juga berlangsung di kawasan pantai, dan seorang komandan NTC lainnya mengatakan penembak jitu pasukan Khadafi sering berubah posisi. Pasukannya pun sulit untuk mengatasinya, karena mereka sangat terlatih.
Ribuan warga sipil telah keluar mengungsi dari Sirte, tetapi NTC meyakini masih ada ratusan lainnya yang bertahan. Sejumlah warga yang melarikan diri memprotes serangan bom dan tembakan NATO dan NTC yang sembarangan.
NATO sendiri menyatakan tidak pernah lagi menyerang Sirte sejak akhir pekan. Juga ada laporan yang menyebutkan 1.000 brigade NTC dikirim ke Bani Walid, kota basis pertahanan terakhir Khadafi lainnya. Sementara itu, para menteri pertahanan NATO saat ini tengah bertemu di Napoli untuk membahas lanjutan aksi di Libya.
Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, yang menjadi ketua pertemuan mengatakan aksi di Libya berlangsung ''luar biasa'. Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, "Kami akan terus menggelar operasi selama ancaman masih ada, tapi akan segera mengakhirinya jika kondisinya memungkinkan.''(bbc/sya)
|