JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Watimena memberi catatan kritis terhadap Kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Pasalnya, sebelum reses DPR RI terakhir yakni pada pertengahan bulan Desember lalu, sempat dinformasikan bahwa Bulog memiliki stock beras yang cukup yakni di atas 2 juta Ton.
Namun kenyataannya sampai awal Januari tahun 2018 ini stock beras di Bulog tidak lebih dari 1 juta Ton. Hal itulah yang menurutnya ikut menyebabkan melambungnya harga beras di Pasaran dalam beberapa pekan terakhir ini.
"Jadi waktu Komisi IV melakukan reses terakhir pertengahan atau akhir bulan Desember lalu, informasi dari Bulog, tersedia stock beras di atas 2 juta ton. Ternyata kondisi akhir-akhir ini menunjukan bahwa stock beras di Bulog tidak lebih dari satu juta ton, bahkan dikatakan di bawah 1 juta Ton. Kondisi ini membuat supply beras ke pengecer menjadi relatif terbatas. Dan pada akhirnya beras di pasaran juga sedikit berkurang. Sementara demand (permintaan) dari masyarakat terhadap beras relatif normal (seperti bulan-bulan sebelumnya). Hal inilah yang membuat harga di pasaran meningkat dan akhirnya membuat masyarakat menjerit," papar Michael usai sidang paripurna di Senayan, Jakarta, selasa (8/1).
Ke depan, dilanjutkan Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini, pihaknya akan mengundang dan mempertanyakan kondisi tersebut kepada Menteri Pertanian, termasuk Dirut Perum Bulog. Karena selama ini keduanya selalu optimis stock beras relatif tersedia, sehingga masyarakat diminta tidak khawatir atau takut dengan ketersediaan beras di pasaran untuk ke depannya.
Namun ucapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang saat ini terjadi di lapangan atau di masyarakat. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mendorong Menteri Pertanian dan Bulog bersama elemen pemerintahan lainnya untuk segera mengatasi melonjaknya harga bahan pangan seperti beras tersebut.(ayu/sc/DPR/bh/sya) |