Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Komisi X
Komisi X Kecewa Pelaksanaan UN di Sulsel
Tuesday 23 Apr 2013 20:32:46
 

Wakil Ketua Komisi X Syamsul Bahri.(Foto: Ist)
 
SULSEL, Berita HUKUM - Komisi X DPRI RI kecewa pada kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini mengemuka setelah Tim Kunker Komisi X berdialog dengan Pemprov serta Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Selatan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa (23/4).

UN yang masih penuh dengan perdebatan, memang masih dijadikan parameter kemajuan pendidikan di daerah-daerah dan bagaimana pemerataan pendidikan Indonesia. "Tapi dengan penyelenggaraan seperti ini kami Komisi X kecewa dan prihatin. Mulai lembar jawab yang kualitasnya tidak baik, distribusi soal yang amburadul dan sebagainya karena itu Pak Menteri Pendidikan harus menjelaskan secara komprehensif," ungkap Wakil Ketua Komisi X Syamsul Bahri yang memimpin tim Kunker.

Kekecewaan ini beralasan, setelah menerima laporan bahwa di beberapa kabupaten di Sulsel terjadi keterlambatan distribusi soal, adanya soal yang tertukar dan membengkaknya biaya pengiriman karena harus memakai helikopter.

"Ini yang harus ditelaah lagi apakah tetap menjadikan UN sebagai satu-satunya ukuran dengan pelaksanaan seperti ini. Soal yang cenderung bocor di beberapa daerah sehingga nantinya hasil ujian ini tidak mencerminkan kualitas sebenarnya dari peserta ujian," jelas Syamsul.

Sebelumnya Komisi X telah mengadakan rapat dengan Kemendikbud, mengenai penyelenggaraan UN 2013 dan Menteri Dikbud menyatakan lancar dan siap dalam penyelenggaraannya. Tetapi pada kenyataannya sekarang tidak demikian.

"Kami akan meminta bertemu dengan Menteri Dikbud, yaitu pada Jumat malam (26/4), walaupun ini dalam masa reses. Tapi karena ini sangat urgen, perlu mendapat perhatian dan direspon segera, kami harus mendapat penjelasan pemerintah kenapa ini terjadi dan bagaimana konsekuensi lebih lanjut." kata Syamsul.(ray/dpr/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Komisi X
 
  Komisi X Prihatin Beredarnya Tenun China di Lombok
  KOMISI X DPR Sosialisasikan Revisi UU SSKCKR di Yogyakarta
  Anggota Dewan: Pemerintah Daerah Perlu Kembangkan Merek Lokal
  Pengelolaan Pulau oleh Asing, Bentuk Penggadaian Harga Diri Bangsa
  Komisi X DPR: Dibutuhkan Mekanisme Pengawasan DAK
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2