JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi Pemberantasa Korupsi KPK, dinilai lamban dalam menangani perkara besar kasus korupsi, KPK di bentuk untuk menangani kejahatan korupsi besar Korporasi pada aparat penegak hukum yang korup.
Akibatnya membuat 7 orang Aliansi Waria Anti Korupsi (AWAK) mendatangi gedung (KPK), Selasa, (21/5) guna mempertanyakan sejauh mana keseriusan KPK dalam penanganan kasus-kasus besar korupsi seperti Hambalang, Century, BLBI.
Para Banci ini menilai jika KPK impoten dan loyo dalam mengungkap kasus korupsi yang sedang ditanganinya, seperti diseleksi oleh kepentingan kekuatan politik besar dan kejahatan korporasi.
"Korupsi hampir setiap hari menghiasi berita-berita di media massa, akan tetapi penanganannya dipengaruhi kekuatan politik besar," ujar Rere Koordinator aksi di depan gedung KPK.
Ke 7 orong waria ini juga memberikan sejumlah hadiah bagi ke lima Komisioner KPK, seperti, pembalut, viagra, sabun sirih, bedak, bra (kutang).
Hal tersebut sebagai bentuk protes kami kaum Waria, guna memberikan sindirin kami kepada KPK untuk lebih jantan dalam memberantas korupsi serta tidak tebang pilih.
"Saat ini KPK seperti telah kehilangan libido birahi dalam pemberantas korupsi," ujar Novi.
Di jelaskanya kembali, tidaklah berlebihan kalau kecurigaan dan dugaan adanya kekuatan besar yang bersumber dari singgasana kekuasan yang menginginkan KPK kehilangan segala potensi integritas, agresivitas dan objektivitas dalam memberantas korupsi.
Di jelaskanya seperti kasus Century, Kardus Durian, Lapindo, BLBI, korupsi Al-Qur'an, Wisma Atlet Hambalang, seakan lenyap dan tidak berbekas dimakan opini ditimpa oleh kasus-kasus kecil dan tali air lainya
Novi menambahkan, belum lagi kasus yang menyentuh pusaran kekuasaan, KPK seakan tidak berani untuk membongkar secara gamblang aliran dana kepada kolega dan keluarga pihak penguasa, KPK tidak berani hadir untuk memeriksa.
"Jangan ada pendangkalan diatas pendalaman terhadap kasus-kasus tersebut, dan bekerjalah secara sistematis, sesuai prioritas dan profesional," pungkas Novi.
Selanjutnya para Waria ini, menyerahkan hadiah kepada staf KPK, dan diterima oleh salah seorang Dumas KPK, dan para Waria ini membubarkan diri dengan tertip.(bhc/put) |