Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Suriah
Konflik Suriah: Turki dan Rusia Sepakat Umumkan Gencatan Senjata 'Bersejarah'
2019-10-28 11:45:06
 

Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan berunding di Sochi, Rusia.(Foto: REUTERS)
 
RUSIA, Berita HUKUM - Turki dan Rusia mengumumkan kesepakatan gencatan senjata di Suriah bagian timur laut yang mereka sebut 'bersejarah'.

Dalam kesepakatan itu, milisi Kurdi di Suriah timur laut diberikan tenggang waktu selama 150 jam untuk menarik diri setidaknya 32 kilometer dari perbatasan Turki mulai Rabu (23/10).

Turki dan Rusia juga bersepakat menggelar patroli sejauh 10 kilometer dari garis perbatasan Suriah-Turki. Peran itu sebelumnya diemban militer Amerika Serikat, yang kini telah ditarik mundur.

Kesepakatan antara kedua negara tersebut ditempuh menjelang masa kedaluarsa gencatan senjata yang digagas Amerika guna memberi kesempatan kepada milisi Kurdi untuk menarik mundur.

Melalui kesepakatan yang baru ini, periode gencatan senjata praktis diperpanjang.

Pasukan Kurdi di bagian utara Suriah didominasi oleh milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang dianggap Turki sebagai ancaman pada perbatasannya dengan Suriah.

turkiHak atas fotoAFP/GETTY IMAGES
Image captionPara tentara Turki dan milisi Suriah sokongan Turki berkumpul di pinggiran Kota Manbij dekat perbatasan Suriah-Turki, Senin (14/10).

Mengapa Rusia terlibat?

Setelah pasukan AS mundur, Presiden Recep Tayyip Erdogan melancarkan serangan lintas perbatasan pada 9 Oktober.

Rusia, yang bersekutu dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menempatkan pasukan dekat perbatasan lantaran khawatir kawasan itu disusupi kekuatan asing.

Pengerahkan pasukan Rusia kemudian menciptakan kemungkinan bentrokan antara Rusia dan Turki, sesuatu yang ingin dihindari Presiden Erdogan dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Setelah berunding selama enam jam, baik Erdogan maupun Puti mencapai kata sepakat.

suriah

Rusia membolehkan operasi militer Turki sehingga kedua kubu terhindar dari potensi konflik.

Kawasan operasi militer Turki membentang sepanjang 120 kilometer antara Kota Ras al-Ain hingga ke Kota Tal Abyad.

Namun, Erdogan dilaporkan menginginkan seluruh bagian perbatasan yang mencakup kawasan sepanjang 440 kilometer dijadikan zona aman.

Pernyataan Turki dan Rusia menyebutkan milisi Kurdi "akan dipindahkan" dari Kota Manbij dan Tal Rifat- keduanya berada di luar area operasi.

Milisi Kurdi belum memberi indikasi apakah mereka setuju dengan seruan itu.

Bagaimana latar belakangnya?

Koalisi multibangsa pimpinan AS mengandalkan YPG untuk memerangi milisi ISIS di Suriah selama empat tahun terakhir. Namun, pemerintah Turki memandang mereka sebagai organisasi teroris yang berkaitan dengan pemberontak Kurdi di Turki.<

Turki setuju menghentikan sementara serangan selama 120 jam setelah diminta Wakil Presiden AS, Mike Pence, pada Kamis (17/10).

Penghentian itu dimaksudkan agar AS dapat "memfasilitasi penarikan mundur pasukan YPG dari zona aman yang dikendalikan Turki".

Sejak saat itu gencatan senjata secara garis besar berlangsung, meskipun sejumlah pejabat AS mengatakan ada "beberapa baku tembak kecil".

turkiHak atas fotoREUTERS
Image captionPemberontak Suriah sokongan Turki telah menduduki kota Tal Abyad yang terletak dekat perbatasan Surah-Turki.

Apa dampak serangan Turki?

PBB mengatakan terdapat lebih dari 176.000 orang, termasuk 80.000 anak-anak, terlantar selama dua pekan terakhir di Suriah timur laut. Kawasan itu sendiri dihuni tiga juta orang.

Lebih jauh, sebanyak 120 warga sipil tewas dalam pertempuran.

Ada pula 259 petempur Kurdi, 196 pemberontak Suriah sokongan Turki, dan tujuh prajurit Turki yang tewas, menurut lembaga Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di London.

Di wilayah Turki, sebanyak 20 warga sipil tewas dalam serangan yang dilancarkan YPG, kata beberapa pejabat Turki.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Suriah
 
  Presiden Assad dapat Suaka di Rusia, Pemberontak HTS Kuasai Damaskus
  Konflik Suriah: Turki dan Rusia Sepakat Umumkan Gencatan Senjata 'Bersejarah'
  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Suriah Utara
  Serangan Turki di Suriah, Jumlah Korban Meninggal dan Pengungsi Melonjak
  Erdogan: Pasukan Turki Lancarkan Serangan di Suriah untuk Dirikan 'Zona Aman'
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2