PADANG, Berita HUKUM - Konvensi Nasional media massa di aula Hotel Inna Muara Padang, menjadi salah satu rangkaian acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang, Sumatera Barat, Kamis (8/2).
Tampil sebagai pembicara, Dahlan Iskan Owner Jawa Pos Grup, Anindya Novyan Bakrie CEO PT Visi Media Asia (VIVA), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, Direktur Eksekutif Media PT The Nielsen Company Indonesia Hellen Katherina.
Konvensi itu sendiri bertajuk Iklim bermedia yang sehat dan seimbang. Serta, mempertahankan eksistensi media massa Nasional dalam lanskap Informasi global terhadap persaingan usaha media pasca revolusi digital.
Bagi Anin, panggilan akrab Anindya Novyan Bakrie, Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Kota Padang, Sumbar tidak saja menjadi ajang promosi daerah. Lebih dari itu, dengan sendirinya mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
"Kedatangan delegasi dan ribuan peserta HPN secara tidak langsung membangkitkan geliat perekonomian. Apalagi, dihadiri pimpinan media, tokoh-tokoh pers nasional, tamu dalam negeri hingga mancanegara," kata Anin putra sulung Abu Rizal Bakrie.
Selain itu, lanjut Anin, ribuan tamu yang datang ke Sumatera Barat juga disuguhi pemandangan alam yang luar biasa indah, termasuk melihat rumah gadang yang menjadi khas rumah di Minangkabau. Beragam kuliner khas juga dapat memanjakan lidah para tamu HPN. "Ini sebuah prestasi bagi pemerintah daerah Sumbar yang sekaligus mampu mengajak Presiden berkunjung," ucapnya.
Anin menyebutkan, pers bagian demokrasi bangsa bahkan Pers menjadi pilar ke empat Demokrasi. Maka dari itu, peringatan Hari Pers Nasional, merupakan peringatan hari bersama-sama.
"Meski pers sendiri bagian dari bisnis media, namun hakikatnya produk jurnalistik yang dihasilkan sebuah perusahaan media bisa membuat suatu Bangsa jadi lebih baik," terangnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Media The Nielsen Company Indonesia, Hellen Katherina, dalam diskusi tersebut menegaskan, internet adalah platform baru bagi media konvensional. Sebab, durasi menggunakan internet lebih lama dibandingkan media konvensional.
Kondisi ini juga menuntut pelaku media massa untuk menjaga konten dan isi pemberitaan agar tidak terjerumus masuk hoax news.
"Jika tidak sigap mencermati pemberitaan akurat, industri media online juga akan berdampak pada laju perusahaan," jelas Hellen.
Menurut Hellen, sampai hari ini, walaupun media digital terus tumbuh, media cetak masih tetap eksis. ''Karena trust adalah alasan utama pembaca membaca media cetak,'' pungkasnya.(wa/bh/as) |