JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Korban akibat runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Klaimantan Timur, diperkirakan masih akan terus bertambah. Polri menduga masih ada sekitar 40 korban lagi yang masih tertimbun runtuhan jembatan di dalam sungai Mahakam.
"Diperkirakan masih ada 40 warga yang terjebak di sungai, karena ada dua bus yang ikut tercemplung ke dalam sungai," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol. Boy Rafli Amar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/11).
Boy mengatakan dari data terakhir diketahui korban tewas akibat musibah tersebut, sebanyak lima orang. Tapi baru jenazah yang sudah diketahui identitasnya. Sedangkan belasan korban lagi masih dalam perawatan rumah sakit setempat.
Untuk mempercepat proses penyelidikan, lanjut dia, Mabes Polri telah mengirimkan bantuan tim khusus untuk membantu penyelidikan yang dilakukan Polda Kalimantan Timur. "Semalam sudah diberangkatkan tim penyidik beranggotakan 11, masing-masing enam petugas dari Puslabfor dan lima petugas dari DVI," ucanya.
Selain itu pihak kepolisian juga akan bekerja sama dengan tim kontruksi dari ITB untuk menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan yang digunakan sejak 2001 itu. Para akademisi itu dilibatkan untuk membantu penyelidikan terhadap pihak kontraktor yang membangun jembatan di atas Sungai Mahakam itu.
“Jika memang terbukti ada kesalahan, maka akan ada yang terlibat tindak pidana. Tapi semua itu butuh waktu untuk mempelajarinya, karena polisi harus tahu proses mulai dari tender sampai dengan pembangunannya. Selain itu perlu diketahui juga apakah jembatan itu mendapatkan perawatan yang cukup baik atau tidak.
Sementara dari Kukar, diperoleh informasi bahwa Polres setempat telah memeriksa lima orang terkait peristiwa rubuhnya jembatan ersebut. Lima orang ini terdiri dari orang-orang yang melakukan proses perbaikan jembatan tersebut. Mereka terdiri dari pekerja, pengawas dan warga yang melihat kejadian tersebut.
Sedangkan Tim SAR gabungan telah menerima 22 laporan orang hilang. Mereka ini diduga menjadi korban dari rubuhnya Jembatan Kukar pada Sabtu (26/11) kemarin. Hal ini didasarkan data laporan dari pihak keluarga yang melaporkan ada anggota keluarganya belum pulang ke rumahnya hingga Minggu (27/11).
Tim SAR sendiri mencatat lima orang dinyatakan tewas dalam musibah itu. Empat korban tewas sudah bisa di identifikasi. Mereka masing-masing adalah Agus (25 tahun), warga Kecamatan Tenggarong, M. Firdaus (19 tahun), warga Kecamatan Tenggarong, Fadlan (16 tahun), warga kecamatan Tenggarong, Alisyah (6 bulan).
Selain korban meninggal dunia, Tim SAR juga mencatat 39 orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Dari jumlah ini, 11 orang diantaranya masih menjalani perawatan intensif di RS AM Paritkesit dan 28 orang lainnya telah diperbolehkan pulang.
Saat ini tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian korban yang kemungkinan masih hilang, termasuk berusaha melakukan evakuasi terhadap empat mobil yang tenggelam. Dua di antara kendaraan itu adalah bus.(inc/bie)
|