KORUT, Berita HUKUM - Korea Utara menuduh Korea Selatan melancarkan perang urat syaraf dengan mendirikan menara lampu Natal ukuran besar di dekat perbatasan kedua negara.
Media resmi Korea Utara melaporkan pada Senin (24/12) pendirian menara lampu Natal itu dilakukan karena Seoul merasa terhina oleh keberhasilan Pyongyang dalam meluncurkan satelit ke orbit pada 12 Desember lalu.
Korea Selatan memperingatkan adanya dampak akibat pendirian menara lampu Natal tetapi tidak merinci dampak yang dimaksud.
Menara dihiasi dengan ribuan lampu dan didirikan oleh warga Kristen Korea Selatan. Menara itu terletak di Gimpo, sebelah barat Seoul dan dilaporkan bisa dilihat hingga beberapa kilometer dari wilayah Korea Utara.
Menara lampu akan tetap menyala hingga tanggal 2 Januari 2013.
Ketakutan warga
Protes pendirian menara lampu tidak hanya datang dari Korea Utara, tetapi juga dari warga Korea Selatan yang tinggal di dekat garis perbatasan.
Mereka khawatir akan terkena dampak buruk bila Korea Utara melakukan pembalasan.
"Semua penduduk di sini ketakutan... selama menara lampu berada di sini," kata satu kelompok warga seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Pada 2004, kedua Korea sepakat untuk menghentikan propaganda resmi lintas batas dan Korea Selatan berhenti menyalakan lampu Natal di perbatasan.
Tetapi lampu dinyalakan lagi pada 2010 setelah Korea Utara menyerang salah satu pulau di wilayah perbatasan laut. Tahun lalu penyalaan lampu ditunda sebagai penghormatan menyusul kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il.(bbc/bhc/opn) |