CINA, Berita HUKUM - Sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 31 orang dan mencederai 94 lainnya setelah beberapa orang melemparkan bom molotov dan menabrakkan dua mobil ke sebuah pasar di ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Sebagaimana diberitakan kantor berita Xinhua, salah satu kendaraan meledak dalam serangan yang terjadi pada Kamis (23/5) pagi.
Foto-foto saksi mata yang disebarkan melalui situs jejaring sosial Cina, Weibo, menunjukkan serangan terjadi tatkala pasar dipadati pengunjung.
"Saksi mata menyebutkan dua kendaraan berjalan dari utara ke selatan dan kemudian menabrak orang yang berasa di pasar pada pukul 07:50 waktu setempat. Bahan peledak dilemparkan dari kendaraan," seperti dilaporkan Xinhua.
Insiden itu merupakan peristiwa kekerasan terkini di Xinjiang yang dihuni oleh etnik muslim Uighur.
Bulan lalu, sebuah serangan bom terjadi di Stasiun Urumqi yang menewaskan tiga orang dan puluhan orang terluka. Cina menuduh kelompok separatis Uighur berada di balik serangan tersebut.
Pemerintah Cina mengontrol dengan ketat penyebaran informasi berkaitan insiden di wilayah tersebut, yang dilanda ketegangan antara etnik Uighur dan Han Cina.
Banyak dari para korban terjebak dalam ledakan adalah orang-orang tua yang secara teratur mengunjungi pasar pagi, Xinhua melaporkan.
"Ini terutama orang yang datang untuk berdagang sayuran, terutama orang tua yang bangun pagi-pagi dan membeli sayuran untuk memasak," kata Shan.
Pemerintah AS mengutuk serangan itu.
"Ini adalah perbuatan tercela dan keterlaluan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, dan Amerika Serikat dengan tegas menentang segala bentuk terorisme," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang China telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di Xinjiang dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangkaian serangan di kawasan ini dan di kota-kota besar Cina di luar itu.
Pada hari Rabu, sehari sebelum ledakan, Xinhua melaporkan bahwa 39 orang telah dijatuhi hukuman penjara dalam dua bulan terakhir untuk "menghasut kekerasan" di Xinjiang.
Tapi ledakan menghancurkan pada Kamis menyarankan pemerintah menghadapi musuh bertekad untuk melampiaskan malapetaka.
Serangan Kamis di pasar terjadi kurang dari sebulan setelah ledakan menghantam stasiun kereta api di Urumqi, menewaskan tiga orang dan melukai 79 lainnya.
Ledakan yang terjadi pada tanggal 30 April setelah Xi selesai kunjungan ke wilayah tersebut.(BBC/cnn/bhc/sya)
|