Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Libya
Libya Butuhkan Dana Segar 2,5 Milliar Dolar AS
Friday 26 Aug 2011 02:42:23
 

Pejuang Libya merayakan kemenangan (Foto: AP Photo)
 
DOHA-Para pemimpin dunia harus mengambil langkah untuk memastikan pencairan aset Libia, sehingga pemerintah transisi Libia bisa membiayai gaji dan kebutuhan esensial lainnya seiring hampir berakhirnya kekuasaan rezim Moammar Khadafi.

Menteri Hubungan Internasional Qatar Khaled al-Attiyah mengatakan, sedikitnya dana sebesar 2,5 miliar dolar AS (atau sekitar Rp 21,4 triliun) harus dicairkan sebelum September. Dana itu akan digunakan untuk membayar gaji pegawai negeri dan memulai proses rekonstruksi di Libia.

"Sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa Majelis Transisi Nasional mendapatkan dukungan materi dan moral untuk melakukan kerja mereka," ujar al-Attiyah sebelum bertemu dengan utusan dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa, serta Turki yang akan menggelar konferensi internasional tentang Libia.

Sedangkan Pemerintah Maroko mengakui kelompok oposisi Libia sebagai perwakilan resmi warga negara di Afrika Utara tersebut. Menteri Luar Negeri Maroko Taib Fassi Fihri telah bertemu dengan Presiden Majelis Transisi Nasional yang merupakan perwakilan para pemberontak yang berusaha menggulingkan rezim Moammar Khadafi.

Kantor berita Maroko MAP menyebut kan, Fassi Fihiri tiba di Kota Benghazi, Libia dengan membawa pesan dari Raja Maroko yang mengucapkan selamat kepada para pemberontak seiring kemajuan mereka mewujudkan aspirasi warga negera Libia. Maroko merupakan bagian dari sedikit negara Arab yang mendukung operasi militer NATO ke Libia.

Serahkan Kekuasaan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta pemimpin terguling Libia Moamar Khadafi untuk segera mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada oposisi. “Saya pikir inilah saatnya bagi Khadafi untuk berhenti mengeluarkan penyataan-pernyataan yang tidak masuk akal dan mengakui apa yang telah terjadi. Dia harus memberitahukan para pasukannya yang semakin sedikit jumlahnya, untuk mundur dan menghentikan aksinya," kata William dalam siaran persnya.

Ia menyatakan, seluruh negara menyaksikan semakin punahnya rezim Khadafi di Libia. Tentu saja kita tidak tahu berapa lama hal ini akan memakan waktu. Kita telah melihat luapan kegembiraan, perayaan jatuhnya wilayah kekuasaan rezim Khadafi. “Ada sebuah penolakan yang jelas, fundamental dan tegas dari rakyat Libia terhadap rezim tersebut dan mereka telah kehilangan kendali kekuasaan atas sebagian besar wilayah di negara tersebut," ujar dia.

Oleh karenanya, Inggris menyambut baik pernyataan dari National Transitional Council yang telah menyampaikan niatnya untuk memindahkan beberapa pejabat dan menteri-menterinya ke Tripoli sesegera mungkin. "Kami pikir sangat penting bagi mereka untuk melakukan hal tersebut."

Inggris sendiri akan terus melanjutkan perannya dan terus terlibat secara aktif
dengan operasi NATO yang harus tetap dilanjutkan selama masih ada kebutuhan untuk
melindungi masyarakat sipil Libia. "Keterlibatan kami dalam operasi-operasi tersebut akan berlanjut termasuk dalam menyediakan bantuan kemanusiaan tanggap cepat seperti penyediaan obat-obatan melalui WHO, dan kami siap memberikan bantuan kemanusiaan lainnya," jelas William. (bbc/sya)



 
   Berita Terkait > Libya
 
  Libya Hadapi Fase Kritis Setelah Berakhirnya Perang Saudara
  Aliansi Milisi Ambil Alih Bandara Tripol
  Bentrok di Benghazi, Libia, 38 Tewas
  Konflik Serius Terjadi di Parlemen Libia
  PM Libia Turun Karena Serangan Milisi
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2