TRIPOLI (BeritaHUKUM.com) – Pemerintah transisi Libya menjanjikan proses hukum yang adil bagi salah satu anak Kolonel Gaddafi, Saif al-Islam. Hal ini menyusul tertangkapnya yang bersangkutan, ketika berupaya melarikan diri ke perbatasan Libya-Niger.
Jaminan akan memproses Saif ini, disampaikan Perdana Menteri Abdurrahim al-Kein, setelah menemui Saif di tahanan di kota Zintan. Menurut dia, jari Saif terluka itu bukanlah luka baru. Luka tersebut dideritanya, ketika Saif menghadapi serangan NATO beberapa waktu lalu.
Secara umum, kata al-Keib, kesehatan Saif baik. "Kami berjanji kepada rakyat Libia dan masyarakat internasional bahwa Saif akan mendapatkan proses hukum yang adil. Saudara-saudara kami di sini dan seluruh aparat Zintan, jelas bisa dipercaya," kata Al Kein, seperti dikutip kantor berita Reuters, Minggu (20/11).
Al Kein mengakui, adanya keraguan atas proses hukum Saif. Pendapat ini snagat wajar, karena perlakuan brutal sejumlah orang terhadap Moammar Khadafi yang terbunuh, ketika berada di tangan pasukan Dewan Peralihan Nasional (NTC). Hal ini dipastikan takkan terjadi terhadap diri Saif, karena pemerintah akan menjaga keselamatannyasecara penuh.
Saif dicari oleh Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) karena diduga melakukan kejahatan perang. Jaksa ICC, Luis Moreno Ocampo dijadwalkan akan berkunjung ke Libya pekan depan untuk membahas proses peradilan Saif. "Ini kabar baik bahwa Saif telah tertangkap. Ia dalam keadaan hidup dan bisa diadili. Kapan dan di mana pengadilan akan dilaksanakan, itu akan kami bahas nanti," kata Ocampo.
Para jaksa ICC menyadari sulit mengadili Saif di luar Libia. Memaksa proses hukum di luar Libya akan ditentang oleh sebagian besar rakyat Libya dan besar kemungkinan para penangkap Saif di Zintan tidak akan bersedia menyerahkan Saif ke ICC. Saif sendiri pernah disebut-sebut sebagai pengganti Khadafi.
Sebelumnya, berembus kabar bahwa Saif al Islam di Zintan, Sabtu (19/11) kemarin. Ia tertangkap pasukan pemerintah, ketika melakukan operasi pencarian sisa-sisa loyalis Khadafi di dekat kota gurun pasir Obari, Libya bagian selatan.
Saif al-Islam ditangkap oleh petempur yang bermarkas di kota Zintan dan putra mendiang Kolonel Khadafi tersebut tidak mengalami luka-luka. Kemudian, ia diterbangkan dengan helikopter ke Zintan. Saif ditangkap, saat berusaha masuk ke wilayah Niger, untuk meminta suaka.
Seorang komandan brigade Zintan yang bekerjasama dengan Dewan Peralihan Nasional mengadakan jumpa pers dan mengatakan Saif ditangkap ketika para pembantu dekatnya berusaha menyelundupkannya ke Niger.
Saif juga isebut-sebut dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya, Moammar Khadafi. Saif melarikan diri sejak Agustus 2011 dan dicari Mahkamah Kejahatan Internasional dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Saif yang dianggap sebagai penerus kekuasaan ayahnya itu, dipandang sebagai sosok yang lebih liberal di antara anak-anak Khadafi dan disenangi Barat. Berita penangkapan Saif ini langsung disambut dengan perayaaan di jalan-jalan Tripoli. Suara klakson dan tembakan ke udara terdengar di sejumlah sudut kota.(bbc/sya)
|