Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Lifebuoy
Lifebuoy Kembali Gugah Kebiasaan Sehat Cuci Tangan
Thursday 11 Oct 2012 20:12:03
 

Presentasi Dr. Rachmat pada diskusi sehat yang digelar Lifebuoy di Mall FX Sudirman (Foto: BeritaHUKUM.com/mdb)
 
JAKARTA, Berita HUKUM – Sungguh menarik Diskusi sehat Lifebuoy yang digelar di Mall FX Sudirman Jakarta, pada Kamis (11/10), untuk menggugah kembali kesadaran masyarakat pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Jemari tangan yang ternyata juga merupakan sumber datangnya bermacam penyakit, karena malas atau memang tak dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, terutama pada anak-anak yang kekebalan tubuh atau imun berbeda dengan orang dewasa.

Sabun Lifebuoy produk Unilever yang mensponsori berbagai acara yang mengarah pada persoalan kesehatan, memprakarsai Gerakan 21 Hari untuk membentuk kebiasaan sehat, dengan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan kebiasaan sehat, minimal di 5 saat penting selama 21 Hari secara terus menerus tanpa putus, agar kebiasaan ini menjadi perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. 5 saat penting tersebut adalah mandi menggunakan sabun, CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebelum makan pagi, CTPS sebelum makan siang, CTPS sebelum makan malam dan CTPS setelah dari toilet.

Selamatkan Jiwa Anak Indonesia dari Diare dengan Cuci Tangan Pakai Sabun, adalah tema yang diusung untuk menyongsong Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2012. Program Lifebuoy ini merujuk dari berbagai pendapat dan penelitian pakar perubahan perilaku, bahwa untuk membentuk suatu kebiasaan baru pada seseorang, dibutuhkan waktu minimal 21 hari untuk melakukan kebiasaan baru tersebut secara terus menerus tanpa putus. Teori dan penelitian mengenai hal tersebut salah satunya diungkapkan Dr. Maxwell Maltz dalam bukunya berjudul Psyco-Cybernetics.

Pada acara diskusi sehat yang dipandu Jurnalis senior Wimar Witoelar dan dr. Rachmat, DR. Sp.A., MARS sebagai salah satu narasumber mengungkapkan, ada 170 ribu anak yang meninggal karena bakteri yang menyebabkan penyakit, seperti diare, “Padahal jika kebiasaan mencuci tangan telah menjadi perilaku, maka bisa 80 persen tertolong,” pungkasnya.

Dari Laporan Tahunan UNICEF 2012 menunjukkan bahwa Pneumonia dan Diare masih menjadi dua penyakit utama penyebab kematian anak di dunia. Setiap tahun lebih dari 2 juta jiwa (29% dari kematian anak di seluruh dunia) atau 228 jiwa meninggal setiap jamnya akibat dua penyakit infeksi tersebut.(bhc/mdb)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2