Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
KPI
Literasi Media Harus Jadi Keterampilan Hidup
Monday 16 Dec 2013 10:40:27
 

Anggota KPI, Azimah Soebagijo.(Foto: BeritaHUKUM.com/mdb)
 
BENGKULU, Berita HUKUM - Masyarakat Indonesia didominasi kaum muda yang dekat dengan perangkat teknologi informasi, mulai dari televisi, radio, telepon genggam, computer dan sebagainya. Hal itu menjadikan mereka dapat dengan mudah mengakses informasi yang melimpah lewat perangkat-perangkat yang semakin canggih tersebut. Namun, informasi yang tersedia dan dapat diakses, seharusnya merupakan informasi yang kompatibel dengan rencana kebangkitan bangsa ini. Karena dengan kondisi demografi Indonesia, menunjukkan adanya peluang untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat di dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, peran media yang menyajikan informasi ke tengah masyarakat sangat strategis. Hal tersebut disampaikan M Syahfan Badri Sampurno, anggota Komisi I DPR-RI, dalam acara Literasi Media: Memperkuat Masyarakat Memanfaatkan Media dengan Sehat, yang dilaksanakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di Bengkulu, Minggu (15/12).

Syahfan menilai, banjir informasi yang mengelilingi masyarakat haruslah dibarengi dengan keterampilan literasi media. “Agar masyarakat tidak dengan mentah-mentah menerima semua informasi yang disajikan media”, ujarnya. Keterampilan literasi media ini harus menjadi concern semua lapisan masyarakat. DPR, membantunya lewat regulasi yang tepat agar bangsa ini tidak dikontrol oleh pemilik media. Padahal, ujar Syahfan, seharusnya justru pemilik media yang punya tanggung jawab besar untuk mencerdaskan publik.

Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat di Bengkulu tersebut, Syahfan juga mengatakan pentingnya KPI terus menyosialisasikan literasi media. “Kemampuan masyarakat bersikap kritis terhadap media terutama media penyiaran, harus terus dikembangkan. Sehingga masyarakat tahu mana informasi yang baik, benar dan dapat dijadikan referensi kehidupan”, terang Syahfan.

Hal senada juga disampaikan Komisioner KPI Pusat, Azimah Subagijo. Keterampilan literasi media bahkan seharusnya menjadi kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah, ujarnya. Di beberapa negara lain, literasi media ini sudah diajarkan pada anak-anak sekolah dasar. Bahkan, kelompok-kelompok keagamaan di sana juga ikut melakukan sosialisasi literasi media, tambah Azimah.

Selain itu, Azimah juga mengajak masyarakat Bengkulu untuk ikut mengawasi media, khususnya media penyiaran. “Mengingat media penyiaran menggunakan ranah public bernama frekuensi, maka aturan penggunaannya sangat ketat, dan masyarakat berhak melakukan kontrol jika muatannya negatif”, ujar Azimah. Komisioner KPI Pusat bidang Perizinan ini juga mengingatkan betapa media punya kecenderungan menjadi sangat kuat dan powerfull.

Bahkan, tambahnya, karena efek yang dihasilkan media dapat mempengaruhi agenda dan opini masyarakat hingga pada gaya hidup, media juga kerap kali dijadikan alat untuk berbagai kekuatan ekonomi, politik dan sosial. Maka tak heran jika saat ini banyak pemilik media penyiaran yang terjun pula ke dunia politik, atau sebaliknya, pimpinan partai politik mendirikan media penyiaran.

Azimah berharap, keterlibatan masyarakat dalam mengontrol media dapat disalurkan lewat mekanisme yang benar. “Ada KPI, ada Dewan Pers, ada pula Gugus Tugas untuk Pornografi”, ujarnya. Kontrol masyarakat tersebut sangatlah penting, agar muatan media penyiaran selalu dalam koridor sesuai yang diamanahkan Undang-Undang. Bahkan, muatan yang berkualitas dari media diharapkan mampu meningkatkan integrasi nasional, pungkas Azimah.(kpi/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > KPI
 
  Legislator Ingatkan KPI Tingkatkan Pengawasan Penyiaran
  ICK Desak KPI Tekan Televisi dan Produksi Sinteron Film Tak Gunakan Figur Artis Tersandung Pornografi dan Narkoba
  KPI Tidak Berwenang Awasi Youtube dan Netflix
  Komisi I DPR Tetapkan 9 Komisioner KPI Pusat
  MetroTV Mendapat Teguran Keras dari KPI
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2