JAKARTA, Berita HUKUM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH.Ma'ruf Amin menghadiri peluncuran buku yang berjudul Ma'rufnomics: Ekonomi Baru Indonesia, karya Nurdin Tampubolon.
Buku setebal 318 halaman ini memuat pokok-pokok pemikiran Kiai Ma'ruf yang fokus pada permasalahan perekonomian Indonesia yang tidak merata.
Dalam sambutannya, Kiai Ma'Ruf menyampaikan terima kasih kepada penulis yang telah merangkum pokok pemikirannya dalam sebuah buku.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Nurdin karena sudah merangkum pemikiran saya tentang Ekonomi Baru Indonesia dalam sebuah buku," Kata Kiai Ma'ruf saat menjadi Keynote speaker dalam peluncuran dan bedah buku Ma'rufnomics, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/4).
Kiai Ma'ruf menambahkan, meski sering berbicara soal ekonomi, dirinya tidak akan menjadi seorang ekonom. Ia mengaku akan tetap menjadi kiai yang merupakan predikat yang telah disandangnya sejak lama. Ia juga mengatakan bahwa dirinya bukan orang hebat.
"Sebenarnya yang hebat itu bukan saya, tetapi penulisnya, Pak Nurdin dan para pembedah buku yang hadir. Jadi saya mengapresiasi peluncuran buku Ma'rufnomics untuk perekonomian Indonesia yang semakin baik," jelas Kiai Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Nurdin Tampubolon menjelaskan bahwa sebelum menulis buku Ma'rufnomics, ia telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kiai Ma'ruf Amin di berbagai kesempatan. Pemikiran yang beliau sampaikan dalam membangun Indonesia sesuai dengan Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Salah satu pemikiran beliau, lanjut Nurdin, "Perlunya penerapan prinsip-prinsip maximizing utility dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia. Sehingga masyarakat Indonesia akan lebih mudah memenuhi kebutuhan pangan dan papan, energi, termasuk pembangunan manusia Indonesia," kata Nurdin dalam sambutannya.
Buku yang digagas dalam rangka melengkapi dan menyempurnakan program pemerintahan ini, akan dibedah oleh Lukmanul Hakim, Dirut LPPOM MUI, Dr.Aviliani, Adiwarman A.Karim, dan Chandra Dewi sebagai moderator.(bh/na) |