SAMARINDA, Berita HUKUM - Hampir setiap tahun penerimaan siswa baru di Kota Tepian Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) baik itu Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) Negeri ataupun Swasta menjadi ajang bisnis yang cukup menggiurkan bagi oknum tertentu, untuk mengisi koceknya sendiri. Namun kali ini bisnis itupun diduga menjadikan suatu budaya yang telah masuk pada kampus Universitas Mulawarman (Unmul), yang merupakan kampus berplat merah di Samarinda yang juga diduga dilakukan oleh oknum untuk meloloskan calon mahasiswa lewat jalur samping alias membayar sejumlah rupiah.
Ajang bisnis penerimaan mahasiswa baru pada kampus Unmul Samarinda yang diduga dilakukan oleh oknum dosen atau staf pada salah satu fakulltas yang berada pada naungan kampus terset, dengan cara meminta uang jutaan rupiah untuk bisa masuk kuliah lewat jalur belakang, bahkan oknum tersebut juga meminta ratusan juta rupiah dari calon mahasiswa yang tidak lolos Fakultas Kedokteran untuk dapat masuk lewat jalur belakang, ujar sumber, salah seorang calon mahasiswa dan ibunya kepada pewarta BeritaHUKUM.com pada, Senin (21/7).
Sumber juga menuturkan bahwa, modus yang dilakukan oleh oknum dosen atau staf yang inisial Lh, ketika pengumuman test penerimaan mahasiswa baru yang dinyatakan tidak lulus. Oknum tersebut menelpon dan meminta mereka untuk datang ke kampus dan mengatakan kalau mau kuliah dapat dibantuh lewat jalur samping, namun dengan ketentuan membayar Rp 15.000.000,- , ujar sumber.
“Setelah pengumuman dan dinyatakan tidak lulus, ditelpon oknum dosen atau staf tersebut dan dikatakan kalau mau kuliah disini bisa dibantu, namun harus bayar Rp 15 juta, kami tidak sanggup dan kami minta dikurangi akhirnya disetujui dengan Rp 10 juta, namun kami belum bayar,” ujar ibu dari anak calon mahasiswa tersebut.
“Saya saat pengumuman tidak lulus lantas di telpon dosen Lh minta datang kekampung, Lh bilang bisa masuk lewat jalur belakang tapi bayar Rp 15 juta akan dibantu untuk masuk,” ujar calon mahasiswa tersebut.
Sumber juga mengatakan bukan dirinya yang diminta lewat jalur belakang, namun beberapa orang calon mahasiswa yang lain juga demikian, bahkan ada calon mahasiswa kedokteran yang tidak lulus diminta lewat jalur belakang bayarnya Rp 100 juta yang awalnya diminta Rp 250 juta terang, sumber.
Sementara Rektor Unmul yang baru terpilih pada pemilihan, Sabtu (19/7) kemarin Prof. Dr. Masjaya, ketika akan dikonfirmasi pewarta melalui telpon selularnya, Selasa (22/7), mengatakan belum bisa memberikan komentar karena belum dilantik.
“Saya belum dilantik, jadi belum bisa saya komentar, tolong konfirmasi langsung kepada Pembantu rektor (PR) 1 pak Afif,” ujar Masjaya.
Pembantu Rektor I Unmul Samarinda, Prof Afif ketika dikonfirmasi terkait penyimpangan dalam penerimaan mahasiswa baru yang diduga dilakukan oleh oknum dosen atau staf peneriman mahasiswa baru, dengan meminta uang puluhan juta rupiah, pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2014 ini mencapa 6.500 - 7.000 mahasiswa baru dari berbagai fakultas dilingkup kampus unmul Samarinda, namun tidak tahu tentang adanya masalah tersebut yang ada oknum meminta jutaan rupiah, kepada mahasiswa untuk bisa masuk lewat jalur samping, jelas Afif.
“Saya sebagai ketua penerimaan mahasiswa baru tahun ini total semua fakultas 6.500 - 7.000 mahasiswa baru, saya tidak tahu seperti itu, saya tidak melakukan seperti itu jadi saya tidak tahu,” pungkas Afif.(bhc/gaj) |